Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Taipan Michael Widjaja Hadapi "Tech Winter" dan Membawa BSD City Bersaing dengan Jakarta

Kompas.com - 31/03/2023, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Taipan sekaligus bos Sinarmas Land Michael Widjaja punya cara tersendiri menghadapi masa-masa kelam tech winter, dan kondisi menantang yang dihadapi industri teknologi digital saat ini.

Di tengah banyaknya start-up dan perusahaan-perusahaan teknologi yang bertumbangan sekaligus badai pemutusan hubungan kerja (PHK), putera konglomerat Eka Tjipta Widjaja ini justru terus membangun.

Kendati tidak menerima sepeser pun bantuan dan insentif dari Pemerintah, Michael tak surut mewujudkan mimpi menghadirkan "the real silicon valley" atau "smart integrated digital city" di Indonesia.

Dua "silicon valley" yang tengah dibesut saat ini dan dianggap sebagai bayi yang butuh perhatian adalah Digital Hub, di BSD City, Serpong, Kabupaten Tangerang, dan Nongsa Digital Park, di Batam, Kepulauan Riau.

Kepada Kompas.com, Michael menegaskan, meski tak ada insentif, namun perusahaan selalu memberikan dukungan dan perhatian kepada Pemerintah, termasuk Pemerintah Kabupaten Tangerang, dan Pemerintah Kota Batam.

Baca juga: Masuk Tahap “Topping Off”, Knowledge Hub BSD City Beroperasi Awal 2024

Pihaknya selalu bekerja sama dengan mereka, membukakan link bagi sekolah-sekolah vokasi untuk dapat belajar di perusahaan-perusahaan start-up di Digital Hub dan Nongsa Digital Park.

"Kami juga memberikan beasiswa bagi mereka dengan harapan pada masa mendatang para siswa ini bisa bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut," papar Michael, Kamis (30/3/2023).

Menurut Michael, keterampilan dan daya saing sumber daya manusia (skilled labour) Indonesia masih sangat rendah, bahkan bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. 

"Jangan tanya dengan Singapura yang sudah di atas rata-rata, dan juga merupakan job market dunia," imbuhnya.

CEO Group Sinarmas Land Michael WidjajaCBS CEO Group Sinarmas Land Michael Widjaja
Oleh karena itu, dia akan terus mewujudkan mimpi pribadi dan juga perusahaan yang tak terbatas demi membangun inovasi-inovasi baru.

Tidak hanya dalam bentuk bangunan fisik berupa gedung-gedung perkantoran berteknologi mutakhir, melainkan juga menciptakan ekosistem teknologi digital yang pada gilirannya dapat melahirkan inventor-inventor berkelas dunia.

"Ide dan gagasan itu limitless, tak terbatas. Kami mengharapkan ekosistem yang dibangun ini juga dapat menarik komunitas-komunitas daerah sekitar agar dapat bersaing dengan Jakarta, pusatnya perekonomian Indonesia," urai Michael.

Dia mengakui, bersaing dengan Jakarta sangat berat bagi BSD City. Sebagai ibu kota negara dan konsentrasi raksasa-raksasa teknologi, Jakarta telah mapan dengan infrastruktur dan ekosistem teknologi digitalnya.

"Nah, bagaimana cara kita agar dapat mendistribusikan kemajuan itu ke daerah-daerah dan dapat dirasakan oleh semua. Itu yang kami tengah kerjakan di dua tempat ini, Digital Hub BSD City dan Nongsa Digital Park. The most important thing is to create values. They need space to grow to be better," cetus Michael. 

Terbaru adalah langkah Michael melalui Sinarmas Land mempercepat pembangunan Knowledge Hub di Digital Hub, BSD City dengan nilai investasi Rp 750 miliar.

Tak tanggung-tanggung, Michael berkolaborasi dengan raksasa-raksasa dunia yang berbasis di Amerika Serikat.

Tahap pertama gedung perkantoran tersebut kini telah memasuki penyelesaian akhir yang ditandai dengan prosesi topping off (penutupan atap) pada Kamis (30/3/2023).

Smart Integrated Digital City

Gedung Knowledge Hub tahap pertama dirancang oleh NBBJ sebuah perusahaan arsitektur asal Amerika Serikat yang telah merancang sejumlah kantor pusat untuk perusahaan teknologi terkemuka di dunia seperti Microsoft, Amazon, Samsung, Alibaba, dan IBM.

Group CEO Sinarmas Land Michael WidjajaCBS Group CEO Sinarmas Land Michael Widjaja
Interior gedung ini juga dirancang oleh Metaphor, sebuah perusahaan desain terkemuka di Indonesia yang telah melayani klien secara global.

Digital Hub telah matang secara ekosistem yang mendorong Perusahaan terus membangun secara progresif. Pembangunan gedung ini berjalan sesuai jadwal, rencananya akan selesai pada 2024 mendatang.

Dia berharap keberadaan Knowledge Hub dapat memfasilitasi semakin banyak perusahaan teknologi dan digital untuk percepatan ekonomi digital skala Nasional.

Gedung Knowledge Hub disambut antusias positif ppasar. Terutama tenant-tenant berkualitas seperti SIRCLO.

Perusahaan ini bergerak di sektor e-commerce Dan telah berada dalam ekosistem Digital Hub, BSD City sejak tahun 2018 lalu.

Seiring dengan perkembangan yang pesat, SIRCLO memutuskan untuk merelokasi kantor pusatnya ke Gedung Knowledge Hub tahap pertama pada awal 2024 mendatang.

Pembangunan gedung Knowledge Hub serta kawasan Digital Hub BSD City merupakan salah satu agenda transformasi BSD City menjadi smart integrated digital city.

Digital Hub secara ambisius dikembangkan dengan optimisme terhadap pertumbuhan industri teknologi di Indonesia, khususnya start-up dan perusahaan multinasional di bidang teknologi, digital, dan industri kreatif.

Dalam pembangunannya, Sinarmas Land juga menggandeng Microsoft untuk menjadikan gedung Knowledge Hub sebagai smart building.

Memanfaatkan teknologi cloud dan AI Microsoft seperti Azure Digital Twins guna mengotomasi berbagai sistem manajemen gedung, Knowledge Hub didesain untuk mendukung kenyamanan serta meningkatkan kualitas para tenant-nya, seraya menjaga kualitas lingkungan hidup.

Sebagai informasi, Digital Hub dikembangkan di area seluas 26 hektar sejak 2016 dan sukses menggandeng institusi pendidikan teknologi terkemuka seperti Apple Developer Academy, Purwadhika, Binar, Hacktiv8, dan Binus University untuk menjadi digital talent pool.

Dari segi industri, Digital Hub juga telah menjadi rumah bagi perusahaan teknologi terkemuka seperti Traveloka, NTT Data, AWS, dan sejumlah perusahaan teknologi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com