Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Pandemi Covid-19 Kian Reda, Jumlah Karyawan yang WFO Masih Rendah

Kompas.com - 07/03/2023, 08:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Terjadinya pandemi Covid-19 sejak tiga tahun terakhir mengubah banyak kebiasaan termasuk diterapkannya work from office (WFO) atau bekerja dari rumah.

Kebijakan WFO ini berimbas besar pada okupansi gedung perkantoran terutama yang ada di tengah kota.

Tingkat keterisian ruang kantor bahkan berada di bawah 50 persen. Bahkan berdasarkan laporan Wall Street Journal, pada tahun 2021, tingkat okupansi ruang kantor di Amerika Serikat mencapai titik terendah di angka 32 persen.

Akibatnya, pengelola ruang kantor harus mengalami kerugian lantaran dengan tingkat okupansi yang minim, mereka harus tetap mengeluarkan biaya rutin untuk perawatan.

Baca juga: Andai 1,8 Juta Meter Persegi Gedung Kantor Kosong di Jakarta Disulap Jadi Rusun, Ada Berapa Unit?

Namun setelah berbagai aturan pembatasan sosial dicabut dan perusahaan kembali menerapkan kebijakan bekerja dari kantor, jumlah karyawan yang WFO tercatat belum sampai 100 persen atau sama dengan angka sebelum pandemi berlangsung.

Colliers Indonesia mencatat, saat ini hanya 76 persen pekerja kantoran di Jakarta yang kembali melakukan kegiatan WFO dibandingkan dengan kondisi pra pandemi.

Data tersebut merujuk kepada tingkat penggunaan seluler di kawasan CBD Jakarta yang dirilis oleh PT. Locator Logic Indonesia.

 

Karena itu, penyewa kantor, Colliers menyarankan para perusahaan untuk mengurangi jumlah ruang yang mereka sewa bila hanya ada lebih sedikit karyawan yang bekerja di kantor setiap hari dibandingkan sebelum terjadinya pandemi.

Seiring dengan masuknya gedung perkantoran yang baru selesai ke pasar perkantoran di Jakarta, kekosongan ruang kantor masih akan terus meningkat.

Ini tentu menguntungkan bagi penyewa kantor karena mereka memiliki lebih banyak kekuatan untuk menegosiasikan harga sewa yang lebih rendah namun dengan fasilitas yang lebih baik.

Baca juga: Hingga Tahun 2023 Jakarta Akan Punya 7 Gedung Kantor Baru

Jadi sekarang mungkin saat yang tepat bagi perusahaan untuk pindah untuk meningkatkan grade kantor mereka menghentikan sewa jangka panjang di gedung perkantoran dengan grade yang lebih rendah.

Sebagai akibat dari tingkat hunian kantor yang lebih rendah, gerai makan dan minuman (F&B) pun memutuskan untuk tutup. Akibatnya pemilik gedung kantor kesulitan mencari penyewa pengganti.

Ini tentu kabar buruk bagi karyawan kantor yang kembali bekerja. Mereka akan menemukan semakin sedikit restoran yang dikemas pada jam makan siang.

Jadi sang pemilik gedung perlu menemukan cara kreatif untuk menarik gerai F&B baru untuk mengakomodasi karyawan penyewa mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com