Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VI DPR RI Yakin Pembangunan Smelter Manyar Selesai Tepat Waktu

Kompas.com - 25/02/2023, 19:06 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima kunjungan kerja Komisi VI DPR RI, dalam rangka meninjau progres pembangunan yang berlangsung di smelter Manyar, sebagai salah proyek strategis pengembangan industri hilir nasional.

Kunjungan dilakukan Komisi VI DPR RI di area proyek pembangunan smelter Manyar, yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Jumat (24/2/2023).

Pembangunan smelter Manyar telah mencapai 54,5 persen atau lebih cepat dari target sebesar 52,9 persen yang telah disetujui pemerintah.

PTFI menargetkan penyelesaian konstruksi smelter tembaga dengan desain single-line terbesar di dunia tersebut, pada akhir Desember 2023.

Baca juga: Sempat Terhenti, Smelter Mempawah Kembali Dibangun PP dan Konsorsium China

Dengan demikian, kegiatan operasional direncanakan mulai berjalan pada akhir Mei 2024, hingga mencapai operasi penuh pada akhir Desember 2024.

"Setelah melihat proyek smelter, kita diyakinkan bahwa pengerjaan smelter akan selesai tepat waktu. Meski sempat ada penundaaan, karena pandemi Covid-19,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji.

"Keberadaan smelter akan menarik investor baru, terutama di sektor hilir yang memanfaatkan katoda tembaga, yang akan mendukung kemajuan Gresik dan Jawa Timur semakin kuat,” tambah Sarmuji.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyambut baik kunjungan tersebut dengan menjelaskan, bila kemajuan pembangunan smelter Manyar tidak terlepas dari dukungan seluruh pemangku kepentingan.

Termasuk DPR RI sebagai mitra strategis yang selalu memberi masukan dan pengawasan terhadap kemajuan pembangunan smelter Manyar.

"Masyarakat dan para pelaku usaha lokal, senantiasa menjadi pemangku kepentingan yang kami rangkul untuk memenuhi berbagai kebutuhan operasional pembangunan smelter, sehingga dapat memberi manfaat optimal bagi Jawa Timur,” kata Tony.

Dalam pembangunan smelter Manyar, PTFI memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal Jawa Timur, khususnya masyarakat Gresik.

Selain itu, PTFI juga memprioritaskan pemanfaatan potensi daerah, untuk memenuhi berbagai kebutuhan operasional pembangunan smelter. Dari konsumsi, transportasi, seragam karyawan, hingga office supply.

Tony menambahkan, dalam pembangunan smelter Manyar, PTFI telah menanamkan investasi hingga mencapai 1,78 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp27 triliun, dari total 3 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 45 triliun.

Pada hari yang sama, PTFI melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta Kabupaten Gresik, terkait pasokan air untuk kegiatan operasional smelter Manyar.

"Kami sangat mengapresiasi dukungan PTFI selaku pihak swasta, dalam mendorong perkembangan ekonomi Gresik melalui kemitraan dan pemberdayaan perusahaan daerah,” kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

Dalam nota kesepahaman tersebut, Perumda Giri Tirta bakal menyediakan kebutuhan pasokan air smelter Manyar. Perumda Giri Tirta bakal bekerjasama dengan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), dalam membangun jaringan pipa air menuju area smelter Manyar.

“Kerjasama ini juga cukup membantu bagi kami dalam mengembangkan potensi PDAM Giri Tirta bagi pemenuhan kebutuhan air untuk Kabupaten Gresik,” tutur Direktur Utama Perumda Giri Tirta Gresik, Kurnia Suryandi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com