Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Rest Area Km 215 Tol Terpeka Disulap Jadi Maggot

Kompas.com - 22/11/2022, 09:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) berinovasi dalam mengelola 100 kilogram-150 kilogram sampah per hari di Rest Area Km 215 Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka).

Inovasi ini berupa pengolahan limbah organik yang dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan maggot. Nantinya, maggot ini akan menjadi pakan ternak unggas.

Branch Manager Tol Terpeka Yoni Satyo mengatakan, ini merupakan inovasi yang dihasilkan perseroan akibat dua kendala sampah yang terjadi di Rest Area Km 215 Tol Terpeka.

Pertama, soal bau tak sedap, serta jarak Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) tersebut tidak dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Jadi kita membutuhkan sebuah inovasi untuk mengolah limbah organik ini bisa kita olah. Sehingga, tidak kita kirim ke luar," ucap Yoni kepada Tim Merapah Kompas.com di Lampung, Sabtu (21/11/2022).

Baca juga: Cukup dengan Rp 117.000, UMKM Bisa Buka Lapak di Rest Area Km 215 Tol Terpeka

Hutama Karya juga membuka peluang bagi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) untuk ikut unjuk karya, tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Ini tak terkecuali Dekranasda Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) di Rest Area Km 215 Tol Terpeka.

“Jadi, kami memfasilitasi untuk Pemkab membuka Dekranasda di Rest Area tanpa pungutan apa pun,” ucapnya.

Yoni menuturkan, rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) menjadi etalase bagi pemerintah daerah (pemda) masing-masing untuk memajang produk unggulan sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Seperti yang tampak di gerai Dekranasda, tampak kain tapis Lampung sebagai hasil kerajinan para penenun lokal menjadi produk unggulan yang dijajakan.

Tak hanya kain tapis, di gerai ini, Anda akan mendapatkan penganan buah tangan seperti kopi, kripik, dan lain-lain.

Ada pula tabble ware, tempat tisue, kotak kosmetik, gantungan kunci, dan kitchen ware yang terbuat dari anyaman bambu atau dhedhek, serta peralatan tradisional memasak dari logam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com