Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2022, 20:15 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Indonesia merupakan daerah terletak di jalur cincin api (ring of fire), sehingga memiliki ratusan gunung berapi aktif dan sangat rentan terjadi gempa bumi.

Terjadinya gempa bumi bisa berdampak buruk bagi manusia. Tak hanya menyebabkan kerugian material akibat bangunan dan jalanan yang rusak, namun juga korban jiwa yang terkena reruntuhan bangunan.

Karena itu, bangunan tahan gempa sangat dibutuhkan di Indonesia sebagai upaya pencegahan terjadinya korban jiwa saat guncangan gempa.

Baca juga: Gempa di Cianjur, Ini Mitigasi yang Dilakukan Kementerian PUPR

Selain penerapan metode konstruksi yang benar. telah ditemukan juga beberapa teknolgi anyar yang bisa meredam efek buruk gempa.

Teknologi ini bisa diterapkan pada bangunan-bangunan komersial hingga rumah pribadi. Apa saja jenis teknologi tersebut? Berikut paparannya seperti dikutip dari Big Rentz.

Peredam kejut

Seperti halnya mobil yang memiliki teknologi peredam benturan untuk memastikan keamanan pengendara, bangunan juga bisa memiliki peredam untuk membuatnya tahan gempa.

Terdapat dua peredam yang tersedia, yakni antara perangkat kontrol getaran dan pendulum power.
Perangkat kontrol getaran dipasang di balok menggunakan piston atau oli untuk menyerap goncangan gempa.

 

Ketika terjadi gempa, bangunan akan menyalurkan getaran ke piston. Kemudian getaran ini akan mendorong minyak dan diubah menjadi panas yang fungsinya menghilangkan kekuatan getaran.

Sedangkan pendulum power biasanya digunakan di gedung pencakar langit. Ini berbentuk seperti bola besar dengan kabel baja dan menggunakan sistem hidrolik di bagian atas gedung.

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com