Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Uji Coba Pembukaan TMII Wajah Baru Dinilai Kacau

Kompas.com - 21/11/2022, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

"Pengunjung yang membawa bayi dan lansia akan sangat kesulitan untuk berebut naik shuttle car," tambah Aditya.

Tak hilang akal, dia pun berusaha mencari tram mover INKA sebagai moda untuk comuting. Ternyata, "barang" ini pun belum dapat difungsikan dan masih dalam tahap dynamic setting.

Hilangnya ekosistem ekonomi natural

Selain hal-hal berbau teknis tersebut, Aditya yang bekerja di salah satu perusahaan konsultan ternama kaliber multinasional menyatakan, revitalisasi yang dilakukan ini juga ternyata juga telah mengurangi kapasitas pengunjung harian secara besar-besaran.

Padahal pengunjunglah yang menciptakan ekosistem ekonomi natural tersebut. Mereka tentu membutuhkan warung atau gerai makanan, minuman, dan souvenir yang justru menghilang.

Sebelum direvitalisasi, warung, termasuk restoran UMKM bisa dengan mudah ditemui di area sekitar anjungan masing-masing provinsi.

"Sekarang hilang digusur. Tak ada lagi warung atau restoran di Anjungan Papua, atau restoran UMKM di sekitar Museum Keris yang diganti dengan semacam festival bazaar," keluhnya.

"Saya melihat kemajuan ini sangat miris, bahwasanya visual dan fasilitas pedestrian TMII diperbaiki dengan sangat baik dan indah, namun saat bersamaan ekonomi kecil digusur dan sirkulasi pengunjung tidak dikelola dengan benar," cetus Aditya lagi.

Oleh karena itu, dia menyarankan TWC harus mengelola TMII dengan sangat serius, menerapkan pola yang wajar dan umum di taman bermain dengan skala yang sama. Misalnya Ancol atau Disneyland dan Sentosa Island.

Selain itu, TWC juga perlu memperlakukan kalangan difabel, lansia, dan balita secara khusus dengan memberikan akses yang memudahkan untuk menjangkau shuttle car.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com