Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Kondominium Jakarta Diprediksi Akan Alami Hambatan, Ini Pemicunya

Kompas.com - 24/10/2022, 19:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan kondominium di Jakarta bakal mengalami sejumlah hambatan pada Kuartal 4-2022 dan seterusnya.

Hal itu berdasarkan prediksi Leads Property Service Indonesia dalam laporannya berjudul Jakarta Property Market Insight Q3 2022.

Perlu diketahui, pasar kondominium telah menerima peluncuran proyek baru pada kuartal tersebut.

Sehingga total pasokan kumulatif meningkat 0,1% QoQ atau bertambah sebanyak 371 unit, menjadi 258.926 unit.

Permintaan kumulatif tumbuh 0,2% menjadi 213.292 unit, mengalami permintaan triwulanan 516 unit.

Sementara tingkat penjualan kondominium pada kuartal ini sedikit meningkat 0,08 basis poin menjadi 82,4%.

Tingkat penjualan telah berada di kisaran 82-83% sejak 2021, namun lebih baik ketimbang pada saat awal pandemi dua tahun lalu.

Baca juga: Pembangunan 14 Kondominium di Jakarta Ditunda hingga 2025

Adapun dengan berlalunya tiga triwulan 2022 sementara penanganan Covid-19 membaik, namun dampak perlambatan ekonomi global perlu diantisipasi, terutama dampak pada sisi inflasi.

Nilai tukar rupiah menunjukkan pelemahan nilai hingga hampir mencapai Rp 15.000/Dollar AS. Ini bisa berdampak pada biaya konstruksi dan tenaga kerja.

Pemerintah pun memperkirakan inflasi mencapai 4,6% sepanjang 2022. Ada kemungkinan pengembang akan menaikkan harga jual.

Terutama untuk proyek-proyek barunya pada masa mendatang untuk menjaga tingkat keuntungan yang diharapkan.

Sementara itu, perlambatan permintaan juga perlu diantisipasi karena Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan.

Sehingga, potensi penyesuaian suku bunga KPR oleh bank umum juga berpotensi terjadi.

Baca juga: Sekilas Sama, Jangan Salah Membedakan Apartemen dan Kondominium?

Apalagi secara paralel insentif PPN sudah berakhir. Karena pemerintah tidak memperpanjangnya sejak akhir September 2022.

Kondisi-kondisi tersebut berpotensi menghambat sales velocity atau kecepatan penjualan kondominium.

Oleh karena itu, pengembang harus membombardir pembeli dengan gimik pemasaran seperti sebelumnya.

Misalnya dengan skema penetapan harga yang lebih fleksibel, diskon harga, perabotan gratis, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com