Proyek Jumbo Neom, Ambisi Arab Saudi yang Diragukan Dapat Terwujud

JAKARTA, KOMPAS.com – Arab Saudi telah memulai tahap pembangunan salah satu proyek kota futuristik Neom, “The Line” setelah diumumkan pada Januari 2021 silam.

Namun, proyek jumbo yang diperkirakan menelan biaya 500 dollar AS atau ekuivalen Rp 7,552 kuadriliun, disangsikan dapat terlaksana.

The Line adalah sebuah kota yang akan dibangun secara linier dengan fasad cermin di kedua sisi bangunan sepanjang 170 kilometer, membentang dari laut merah hingga pegunungan dan gurun.

Gedung panjang ini dirancang selebar 200 meter dengan ketinggian mencapai 500 meter, lebih tinggi dari sebagian gedung pencakar langit di dunia.

Baca juga: Tahun 2024, Kota Pintar Neom ala Arab Saudi Dibuka untuk Umum

Kota ini dikatakan dapat menampung hingga sembilan juta penduduk dan bebas dari polusi, bergantung pada energi terbarukan.

Densitas populasi kota dirancang sangat padat dan berdekatan sehingga penduduknya dapat beraktivitas di sejumlah pusat kegiatan hanya dengan berjalan kaki.

The Line akan dibagi menjadi tiga level, ruang terbuka untuk pejalan kaki, kawasan bisnis, dan transportasi di level dasar. Transportasi yang akan digunakan pun berbasis AI sehingga tidak menimbulkan polusi.

Kota linear ini menjadi salah satu proyek kota futuristik Neom dengan dua proyek lainnya, proyek kota apung Oxagon dan tempat rekreasi Trojena.

Neom menjadi salah satu proyek Arab Saudi untuk mulai menggantungkan ekonominya pada pariwisata, industri, dan energi terbarukan.

Selama ini, Arab Saudi lebih banyak menggantungkan ekonominya pada sektor minyak bumi.

Neom menjadi bagian dari Saudi Vision 2030 dan diharapkan akan selesai tepat waktu tahun 2030.

Namun, dengan sisa waktu delapan tahun dan proyek-proyeknya yang begitu besar, banyak pengamat yang tidak yakin proyek ini dapat selesai tepat waktu dan akan memakan biaya yang lebih besar lagi.