JAKARTA,KOMPAS.com - Selama ini, Arab Saudi dikenal dengan ketergantungannya terhadap industri minyak. Namun kini pemerintah setempat mulai memikirkan pembangunan destinasi wisata yang bisa menjadi sumber pendapatan baru.
Mantan Menteri Ekonomi Lebanon, Nasser Saidi, yang kini menjadi konsultan ekonomi yang berbasis di Dubai, mengatakan proyek-proyek yang dibuat oleh Arab Saudi adalah upaya untuk mentransformasi struktur ekonomi negara tersebut.
“Diversifikasi ekonomi ini dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan bagi para pekerja berusia muda serta menjawab tantangan transisi energi global dari bahan bakar fosil, yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan dan ekspor Saudi,” ungkap Nasser.
Baca juga: Tembok Raksasa Arab Saudi Butuh Fulus Rp 14.969 Triliun
Proyek yang tengah dibangun oleh pemerintah Arab Saudi bukanlah proyek biasa karena menawarkan kecanggihan teknologi serta fasilitas yang super modern.
Proyek-proyek ini bahkan tidak akan jadi dalam satu atau dua tahun ke depan karena memang dirancang untuk menyambut kehidupan di masa depan.
Tentu untuk mewujudkan proyek-proyek ini, pemerintah setempat tak bisa sepenuhnya bergantung pada dana milik negara.
Peran investor sangat besar dalam mewujudkan kesuksesan enam mega proyek yang diprediksi menelan dana hingga 7 triliun Dolar AS (Rp 104.079 triliun) tersebut.
Berikut keenam proyek ambisius yang sedang dikerjakan oleh pemerintah Arab Saudi seperti dikutip dari Arab News.
NEOM
Neom merupakan proyek pembangunan kota cerdas yang terletak di barat laut Arab Saudi, dekat dengan pantai Laut Merah.
Banyak infrastruktur modern yang akan dibangun di dalam kota ini. Salah satunya adalah The Mirror Line, yang merupakan supertall kembar setinggi 487 meter.
Baca juga: Tahun 2024, Kota Pintar Neom ala Arab Saudi Dibuka untuk Umum
Selain itu, di sini juga ada proyek pembangunan taman karang terbesar di dunia tepatnya di Pulau Shushah.
Proyek kerjasama dengan Universitas Sains dan Teknologi King Abdullah ini berencana menghadirkan hamparan terumbu karang seluas 100 hektar. Proyek ini diharapkan akan selesai pada tahun 2025.
The Red Sea Project
The Red Sea Project atau proyek Laut Merah merupakan proyek pariwisata berkelanjutan yang akan dibangun di kawasan seluas 28.000 km persegi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.