Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Proyek MRT Harmoni-Mangga Besar, Lewati Kawasan Heritage

Kompas.com - 17/08/2022, 12:53 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek MRT Jakarta Fase 2A CP 202 Harmoni-Mangga Besar telah dimulai sejak akhir Juli 2022.

Berdasarkan data, proyek ini akan melintasi kawasan heritage yang menjadi salah satu tantangan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Oleh karena itu, MRT Jakarta bersama Shimizu Adhi Karya Joint Venture (SAJV) sebagai kontraktor pelaksana akan melakukan archaeological test pit atau ekskavasi arkeologi.

Ini bertujuan untuk mengetahui kondisi atau potensi adanya benda bersejarah di area galian proyek.

Penanganan Objek Cagar Budaya (OCB) dan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan konstruksi CP 202.

Baca juga: Kontrak Diteken, Proyek MRT Harmoni-Mangga Besar Dimulai

Selain itu, juga akan dilaksanakan pemasangan sensor khusus di bangunan-bangunan cagar budaya sekitar jalur CP 202.

Pemasangan sensor bertujuan untuk memantau kondisi bangunan cagar budaya selama masa konstruksi.

Tantangan lain adalah kondisi koridor yang sempit karena berada di ruas Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk yang dipisahkan oleh Sungai Ciliwung Gajah Mada.

Ini juga dipengaruhi oleh lokasi konstruksi yang sangat berdekatan dengan bangunan di sekitar.

Dengan terbatasanya ruas lebar Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, maka lebar Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Mangga Besar akan menjadi lebih sempit sekitar 14 meter.

Baca juga: Stasiun MRT Thamrin dan Monas Tersambung, Progres 41,84 Persen

Maka dari itu, desain dari kedua stasiun tersebut menjadi lebih dalam sekitar 27 meter dengan 4 lantai di bawah tanah.

Sehingga jalur ratangga ke arah selatan dan utara berada di level yang berbeda atau stacked platform.

Terdapat koridor untuk penumpang yang melintasi bawah Sungai Ciliwung Gajah Mada yang dibangun dengan metode konstruksi khusus untuk mengakomodir akses penumpang dari seluruh arah.

Tantangan yang dihadapi juga mencakup jenis tanah soft soil di area pembangunan sehingga kurang baik untuk konstruksi.

Oleh karena itu akan dilakukan penanganan khusus terhadap penurunan tanah dengan peningkatan kondisi tanah eksisting di ketiga area stasiun CP 202 pada tahap awal konstruksi lewat metode jet grouting dan penebalan dinding stasiun.

Pembangunan stasiun akan dipadukan dengan pengembangan kawasan berorientasi transit, terintegrasi dengan moda transportasi lain.

Termasuk interkoneksi dengan bangunan sekitar serta revitalisasi trotoar di Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com