Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meneduhkan, Inilah Ragam Pohon yang Jadi Pelindung Jalan Nasional hingga Tol

Kompas.com - 17/07/2022, 20:46 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya aspek penghijauan dalam pembangunan infrastruktur.

Salah satunya diimplementasikan melalui penanaman pohon pelindung di berbagai ruas jalan nasional maupun jalan tol di Indonesia.

Selain penghijauan dan peneduh jalan, pohon pelindung juga berfungsi sebagai filter udara dari pencemaran, peredam kebisingan kendaraan bermotor, serta estetika.

Lantas, apa saja pohon pelindung yang biasa digunakan untuk aspek penghijauan dalam pembangunan infrastruktur?

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian PUPR (@kemenpupr)

1. Ketapang Kencana (Terminalla mantally)

Pohon ini memiliki ranting ramping yang tumbuh lurus, tegak dan bertingkat, dan rapi. Sehingga, cocok dijadikan peneduh.

Daun pohon ketapang kencana yang berukuran kecil tumbuh membentuk payung. Jadi, bisa melindungi pohon di bawahnya.

2. Mahoni (Swietenia macrophylla)

Selain dedaunannya sangat rindang, kayu mahoni sering dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel.

Lebih dari itu, pohon mahoni juga mampu hidup puluhan sampai ratusan tahun karena tahan terhadap hama dan penyakit.

Baca juga: Mau Bangun Rumah Pohon? Ketahui 4 Hal Penting Ini

3. Angsana (Pterocarpus indicus)

Angsana merupakan salah satu jenis pohon yang kayunya bernilai tinggi. Tak hanya mampu menghijaukan lingkungan, tapi juga mampu mempercantik sekitar.

Sebab, bunganya yang berwarna kuning akan terlihat ketika bermekaran.

4. Trembesi (Samanea saman)

Kerap disebut Ki Hujan, pohon trembesi juga memiliki tajuk yang sangat lebar dan memiliki ketinggian mencapai 40 meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com