Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Brutalisme, Gaya Arsitektur dengan Tampilan Kokoh dan Simpel

Kompas.com - 05/07/2022, 12:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendengar namanya, Anda mungkin berpikir brutalisme merujuk ke sifat brutal dari tampilan bangunan. Namun ternyata, gaya arsitektur ini sangat sederhana dan jauh dari kesan frontal.

Gaya arsitektur ini hadir pada tahun 1950-an hingga 1970-an. Salah satu ciri arsitektur ini adalah bentuk gedung yang seperti balok serta tampilan eksteriornya hanya mengandalkan beton atau batu bata.

Karena itu, tak heran bangunan brutalisme identik dengan tone warna yang gelap, dan kadang tidak diberi tambahan lapisan cat. 

Baca juga: Arsitektur Gotik, Gaya Menawan nan Misterius dari Perancis

Beberapa elemen kunci pada gaya arsitektur brutalisme adalah penampilan gedung yang tampak padat dan berat, garis grafis sederhana, minim ornamen, permukaan gedung kasar dan belum selesai, serta memiliki ukuran jendela yang kecil.

Dikutip dari The Spruce, gaya arsitektur diketahui berasal dari Inggris dan menyebar ke seluruh dunia tak lama setelah itu.

Istilah Brutalisme diciptakan oleh arsitek Swedia Hans Asplund sebagai "nybrutalisme" dan dipopulerkan oleh kritikus arsitektur Inggris Reyner Banham pada tahun 1955.

Namun, istilah brutalisme tidak merujuk ke sifat brutal tampilan bangunan melainkan permainan frasa Prancis untuk beton mentah atau beton brut.

Desain ini muncul dari gerakan modernis pada akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, di mana gaya arsitektur Brutalis lahir pada 1950-an.

Cite Radieuse bangunan bergaya brutalisme di Marseille, Perancis. Marseille Tourisme Cite Radieuse bangunan bergaya brutalisme di Marseille, Perancis.

Cite Radieuse merupakan bangunan ikoni di Marseille, Perancis, dianggap sebagai bangunan yang menginspirasi lahirnya gaya arsiektur ini.

Bangunan ini dibangun oleh arsitek asal Swiss, Charles-Edouard Jeanneret atau yang lebih akrab dikenal sebagai Le Corbusier.

Bangunan ini merupakan unit perumahan untuk kurang lebih 1600 orang pekerja pasca perang dan merupakan bagian dari proyek perumahan sosial Unite d'Habitation.

Cite Radieuse selesai dibangun pada tahun 1952 dan memiliki kerangka beton bertulang besar tanpa hiasan dan berisi ratusan unit apartemen.

Baca juga: Mengenal Gaya Arsitektur Baroque, Representasi Kejayaan Gereja Katolik

Brutalisme kemudian menyebar ke seluruh Eropa, Uni Soviet dan ke Amerika Serikat. Gaya arsitektur ini kemudian menjadi pilihan untuk membangun beberapa bangunan ikonik seperti NYC's One Police Plaza Balai Kota Boston, Galeri Hayward dan Teater di South Bank London.

Sayangnya desain ini mulai ditinggalkan sekitar tahun 1980-an, karena dianggap dingin dan tidak layak bagi manusia. Bahkan banyak bangunan brutalis di Rusia menjadi sasaran empuk vandalisme.

Setelah itu, tidak sedikit orang yang menganggap gaya brutalis merusak pemandangan dan harus dihancurkan. Namun, karena konstruksi betonnya yang berat, bangunan Brutalis cukup sulit untuk direnovasi atau dirobohkan.

Trellick Tower di London, Inggris, merupakan salah satu bangunan bergaya brutalismeShutter Stock Trellick Tower di London, Inggris, merupakan salah satu bangunan bergaya brutalisme

Saat ini, penggunan gaya arsitek brutalisme kembali menjadi favorit karena dianggap mirip dengan gaya desain minimalis dan modern.

Bahkan bangunan bergaya bruatalisme merupakan lokasi syutung populer dalam film dan serial televisi tentang distopia perkotaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Spruce
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com