Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupas MRT East-West Line, Proyek Senilai Rp 160 Triliun

Kompas.com - 01/07/2022, 08:52 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tengah merencanakan pengembangan MRT Fase 3 rute Balaraja-Cikarang sepanjang 84,102 kilometer.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar menekankan bahwa proyek MRT Fase 3 ke depannya akan disebut dengan MRT East-West Line.

Penyebutan MRT East-West Line ditetapkan karena proyek ini sangat panjang dan terbagi lagi menjadi beberapa fase di dalamnya.

"Sekarang ini kita masih menyebutnya Fase 3 tapi mungkin ke depannya kita akan menyebutnya dengan East-West Line, jadi ada yang North-South Line dan East-West Line," jelas William dalam media briefing, Kamis (30/6/2022).

Proyek lanjutan MRT Jakarta ini membutuhkan pembiayaan sebesar Rp 160 triliun.

Baca juga: MRT Jakarta Kembangkan Jalur di Banten dan Jawa Barat, Ini Rutenya

Simak penjelasan lengkap terkait MRT East-West Line berikut ini:

Rute

MRT East-West Line terbagi menjadi Fase 1 mencakup area DKI Jakarta dan Fase 2 meliputi Banten dan Jawa Barat.

Proyek MRT East-West Line Fase 1 terbagi lagi menjadi Stage 1 sepanjang 24,527 kilometer dan Stage 2 sepanjang 9,237 kilometer.

MRT East-West Line Fase 1 Stage 1 akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria.

Untuk MRT East-West Line Fase 1 Stage 2 hanya akan melalui Tomang dan Kembangan.

Baca juga: Swoop Tawarkan Layanan Antar-Jemput Penumpang MRT Jakarta

Sedangkan untuk MRT East-West Line Fase 2 terbagi menjadi EW Banten sepanjang 29,900 kilometer dan EW West Java sepanjang 20,438 kilometer.

Untuk rutenya, MRT EW Banten akan melalui Kembangan, Kelapa Dua hingga Balaraja di pemberhentian terakhir.

Sementara untuk MRT EW West Java akan melalui Medan Satria dan Cikarang sebagai pemberhentian terakhir.

"Kalau ini feasibility study sudah dikerjakan. Basic engineering design-nya sedang dilakukan khusus untuk Stage 1 oleh Japan International Cooperation Agency (JICA)," ujar William.

Butuh pendanaan Rp 160 triliun

William menjelaskan, proyek ini membutuhkan pembiayaan senilai Rp 160 triliun.

Pembangunan MRT East-West Line ini sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi BBM serta pengurangan emisi.

Rencananya akan disediakan 3 depo operasional di MRT East-West Line. Estimasi penumpangnya juga akan mencapai 1,2 juta per hari.

Selain itu, pembangunan MRT East-West Line ini juga akan mencakup 49 kawasan Transit Oriented Development (TOD)

Dengan estimasi anggaran 10 kali lipat dan panjang 5,5 kali lipat dari MRT Fase 1, akan butuh waktu sangat lama jika dikerjakan dengan pendekatan yang lalu.

Oleh karena itu MRT Jakarta membuka peluang kolaborasi pinjaman pendanaan bersama pihak lain, seperti Jepang yang dikabarkan tertarik pada proyek ini.

Dilirik Jepang

Pemerintah Jepang dikabarkan tertarik untuk memberikan pinjaman pendanaan proyek MRT East West Line Fase 1 Stage 1 sepanjang 24,527 kilometer.

"Jadi belum dapat pendanaan. Sedangkan yang ke-1 kemarin saat kita ke Jepang dikomitmenkan oleh Pemerintahnya. Jadi kita sedang menunggu komitmen formalnya karena kemarin itu baru komitmen verbal," pungkas William.

William berharap dengan adanya kolaborasi ini bisa mempercepat dimulainya pembangunan jalur MRT East West Line.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com