Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mati Suri 8 Tahun, KA Sawahlunto-Muaro Kalaban Bakal Dioperasikan Lagi

Kompas.com - 24/06/2022, 08:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur Kereta api (KA) Sawahlunto-Muaro Kalaban di Provinsi Sumatera Barat bakal beroperasi lagi setelah mati suri hampir selama 8 tahun.

Sebab, empat perusahaan BUMN berkolaborasi dalam rangka mengoperasikan kembali KA lintas Sawahlunto-Muaro Kalaban, Sumatera Barat.

Kolaborasi ini ditandai dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pendanaan sponsorship pada Kamis (23/06/2022).

Adapun keempat BUMN yang berkolaborasi adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).

Baca juga: Mengupas Rencana Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya

Melalui PKS ini, keempat BUMN itu akan mewujudkan pengoperasian kembali jalur KA Sawahlunto-Muaro Kalaban di Sumatera Barat yang sudah lama tidak beroperasi.

Jalur sepanjang 4 kilometer tersebut nantinya akan melayani KA Wisata yang akan ditarik oleh Lokomotif Uap E1060 atau dikenal dengan sebutan Mak Itam.

Pengoperasian kembali jalur dan kereta api wisata tersebut untuk mendukung percepatan pemulihan perekonomian Sumatera Barat di sektor pariwisata.

Selain itu merupakan program dari Pemerintah Kota Sawahlunto guna mendukung Situs Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia Baru UNESCO sejak 6 Juli 2019.

Jalur KA Sawahlunto-Muaro Kalaban pertama kali dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS) dan dioperasikan sejak 1894.

Alasan utama pembangunan awal kereta api di Sumatera Barat adalah sebagai sarana pengangkutan batu bara di Ombilin, Sawahlunto.

Namun, akhir tahun 2000 produksi batu bara di Sawahlunto semakin berkurang dan secara otomatis aktivitas kereta api di jalur ini pun berhenti.

Lalu jalur tersebut sempat digunakan untuk perjalanan KA Wisata Mak Itam pada 2009 dan berhenti total pada 2014. Kemudian Mak Itam dipajang di Museum Kereta Api Sawahlunto.

Lokomotif berjuluk Mak Itam di Museum Kereta Api Sawahlunto.heritage.kai.id Lokomotif berjuluk Mak Itam di Museum Kereta Api Sawahlunto.
Baca juga: Tunnel 2 Kelar, Semua Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tembus

Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto mengatakan, BUMN memiliki dua peran yaitu Creating Value dan Agent of Development. Kerja sama keempat BUMN tersebut adalah perwujudan dari peran Agent of Development.

"Kita tidak hanya mencari keuntungan tetapi membantu daerah, khususnya daerah Sumatera Barat dalam mengembalikan beroperasinya kereta api," ujarnya dikutip dari Siaran Pers KAI.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memastikan pendanaan sponsorship yang diberikan akan dilaksanakan dengan accountable dan Good Corporate Governance, serta diselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.

Melalui dukungan dari Bio Farma, Pupuk Indonesia, dan SIG, KAI akan melakukan perbaikan prasarana berupa perbaikan rel, jembatan, terowongan, serta prasarana pendukung lainnya.

”Pekerjaan pengoperasian kembali jalur ini akan memakan waktu 6 bulan. Jika kita mulai awal Juli, harapan kami berarti akhir Desember 2022 kita bisa wujudkan," jelas Didiek.

Adapun saat ini, KAI juga sedang melakukan perbaikan Lokomotif Uap bergerigi seri E1060 atau Mak Itam buatan Jerman tahun 1965. Progresnya mencapai 15 persen.

"Sehingga insyaAllah paling lambat Januari 2023 kita bisa melakukan sesuatu di sini dalam rangka untuk pengoperasian KA lintas Sawahlunto-Muaro Kalaban," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com