Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsitektur Neo-Gothic Gereja Katedral Jakarta, Seluruh Bagian Sarat Makna

Kompas.com - 26/05/2022, 12:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sebenarnya, Katedral memiliki tiga menara. Selain Menara Benteng Daud dan Menara Gading, ada juga Menara Angelus Dei yang hanya setinggi 45 meter. Lokasi menara ini berada tepat di atas pertemuan antara dua garis yang membentuk salib.

Sementara itu, hampir seluruh bagian dari gereja ini memiliki makna di balik penempatan dan pembuatannya. Dari sekadar ornamen hingga struktur bangunannya tidak lepas dari pemaknaan.

Selain menjadi devosi bagi Bunda Maria lewat ornamen, patung, dan jendela, denah gereja ini bahkan berbentuk salib.

Karena dibangun dengan menggunakan gaya arsitektur neo-gothic seperti bangunan-bangunan lain di Eropa pada awal abad ke-20, di gereja ini Anda akan sering bertemu dengan berbagai bentuk daun dan bunga.

Adapun konsep zaman Gothic timbul karena keinginan memurnikan kembali hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Karena itulah, bentuk-bentuk lengkungan yang mengerucut ke atas menyerupai daun akan mudah Anda temukan di dalam Katedral.

Salah satu contoh kerucut daun itu hadir pada langit-langit gereja. Ia menjadi perlambang akan hubungan antara manusia dengan keagungan Sang Pencipta.

Namun, meski sama-sama dibangun dengan gaya neo-gothic, Gereja Katedral memiliki perbedaan dengan gereja lain di Eropa.

Perbedaan unik tersebut berada pada bahan pembuat dinding Katedral. Jika pada umumnya Katedral dibuat menggunakan batu alam, Katedral Jakarta justru menggunakan batu bata.

Kemungkinan besar, material lokal ini dipilih untuk mengantisipasi gempa yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Hanya rangka besi yang didatangkan langsung dari Belanda. Selain itu, batu bata dan kayu jati untuk langit-langit Katedral merupakan hasil bumi Indonesia.

Lebih lanjut, “panti umat” atau ruangan besar berisi deretan kursi panjang tempat umat beribadah di dalamnya mampu menampung hingga 700 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com