Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tawarkan 47 Proyek Investasi Senilai Rp 155,12 Triliun

Kompas.com - 17/03/2022, 13:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp 155,12 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan 47 proyek itu tersebar di sejumlah sektor yakni pariwisata, kawasan ekonomi, industri dan infrastruktur.

"Kami menawarkan tentang konsep investasi yang sudah kami lakukan, ini sudah ada feasibility study-nya," kata Bahlil dalam keterangannya seperti dikutip Antaranews, Kamis (17/03/2022). 

Menurutnya, sebanyak 47 proyek yang ditawarkan itu juga telah memiliki pra-feasibility study sehingga sudah siap untuk ditindaklanjuti investor.

Baca juga: Tergiur Investasi di Timur Tengah dan China, SoftBank Mundur dari Proyek IKN

"Harapan kita, ini bisa kita tawarkan kepada teman-teman dunia usaha yang mencoba untuk melakukan kolaborasi," ujarnya. 

Bahlil menyebut proyek yang ditawarkan ini tersebar di 33 provinsi dengan rincian sembilan proyek di Jawa, 11 proyek di Sumatera, enam proyek di Kalimantan, sembilan proyek di Sulawesi, tiga proyek di Bali dan Nusa Tenggara serta sembilan proyek di Maluku dan Papua.

Sementara sebaran berdasarkan sektornya meliputi 12 proyek senilai Rp 5,78 triliun di sektor pariwisata, 14 proyek senilai Rp 48,25 triliun di kawasan ekonomi, 15 proyek senilai Rp 51,92 triliun di sektor industri manufaktur dan 6 sektor senilai Rp 49,17 triliun di sektor infrastruktur.

Bahlil meminta investor tak perlu ragu masuk ke proyek-proyek tersebut. Ia pun berjanji akan memberikan layanan terbaik dalam proses perizinan dan insentif.

"Kalau Bapak Ibu semua serius untuk masuk investasi di Indonesia, biarkanlah seluruh perizinannya, seluruh insentifnya, kami pemerintah yang akan mengurusnya," imbuhnya. 

Para investor, lanjut Bahlil, hanya perlu membawa modal, teknologi dan sebagian pasarnya.

"Saya pastikan Indonesia pada posisi strategis sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, luas kita 43 persen dan pendapatan kelas menengah kita semakin membaik," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com