Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Istana Negara Tembus Rp 2 Triliun, Ridwan Kamil: Tak Masuk Akal

Kompas.com - 10/02/2022, 20:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai anggaran Rp 2 triliun untuk membangun Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidaklah masuk akal.

Hal itu disampaikan Ridwan dalam acara Pro Talk Series #02 dengan tema “Arsitektur sebagai Artefak Peradaban dalam Prespektif Istana Negara”, yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia, Rabu (9/2/2022).

Istana negara harganya mencapai Rp 2 triliun. Ini gak masuk akal karena membelanjakan dana sebesar itu hanya untuk satu fungsi bangunan sangat berlebihan,” ujar pria yang juga seorang Arsitek ini.

Rincian biaya konstruksi istana negara ini disampaikan langsung oleh sang perancang dalam wawancara di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, Minggu (23/1/2022).

Baca juga: Indonesia Belum Pernah Punya Ibu Kota Negara yang Didesain dari Nol

Seperti diketahui, sebelumnya I Nyoman Nuarta menyebut hitung-hitungan kasar pembangunan kawasan istana membutuhkan Rp 2 triliun.

"Kalau perkiraan kasar paling juga Rp 2 triliun," kata Nyoman.

Namun, ia menegaskan jumlah pengeluaran yang pasti baru akan diketahui setelah dilakukan Detail Engineering Design (DED) oleh pemenang tender pembangunan IKN.

Perkiraan kebutuhan biaya hingga mencapai Rp 2 triliun ini menurut Nyoman karena menggunakan perhitungan biaya untuk membangun hotel bintang lima dengan luasan tertentu.

"Nanti itu yang jelas DED-nya ada baru bisa, kalau perkiraan rencana anggaran biaya (RAB), RAB estimasi itu kalau kita melihat orang membangun hotel-lah, sekarang kalau hotel bintang 5 dengan luasan sekian ya kurang lebih mirip lah (kebutuhan biayanya)," jelasnya.

Kawasan Istana Negara akan berdiri di atas lahan seluas 55 hektar. Padahal semula hanya disediakan lahan seluas 32 hektar.

Nantinya, kompleks Istana Negara akan berisi beberapa bangunan seperti kantor presiden, Istana Negara, lapangan upacara, pavilion untuk presiden, gedung wisma negara dan gedung pendukung utilititas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com