Indoor Multifunction Stadium di Kompleks GBK, Venue Piala Dunia Basket 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menjadi salah satu negara tuan rumah penyelenggaraan kompetisi bola basket dunia FIBA World Cup ke-19 pada 2023 mendatang.

Untuk mendukung hal itu, Kementerian PUPR mendapatkan tugas membangun Indoor Multifunction Stadium (IMS) di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.

Penandatanganan kontrak pembangunan telah dilakukan Kementerian PUPR dengan penyedia jasa pada 15 Desember 2021 lalu.

Pembangunan IMS akan dilaksanakan secara Kontrak Tahun Jamak atau multi years contract (MYC) tahun 2021-2023 dengan anggaran senilai Rp 640,45 miliar.

Baca juga: Jelang Piala Dunia Basket 2023, Indoor Multifunction Stadium Dibangun

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa kualitas pembangunan infrastruktur harus lebih baik. Sesuai amanat Bapak Presiden Joko Widodo pada Hari Bakti PU Ke-76 tanggal 3 Desember 2021.

"Untuk itu saya perintahkan kepada para konsultan dan kontraktor agar dapat memberikan hasil pekerjaan dengan kualitas yang sangat baik," ujar Basuki saat acara penandatanganan kontrak.

Dok. Kementerian PUPR Indoor Multifunction Stadium (IMS) di Kompleks GBK, Calon Venue Piala Dunia Bola Basket 2023

IMS berdiri di atas lahan seluas 30.428 meter persegi dengan luas tapak bangunan 20.852,79 meter persegi.

Terdiri dari 1 Field of Play (FOP) dan 2 lapangan latihan, IMS akan dapat menampung 16.088 penonton.

Selain itu, venue yang ditargetkan rampung Juni 2023 ini juga dapat dimanfaatkan sebagai lapangan voli, badminton, tinju, Mixed Martial Arts (MMA), tenis, atletik.

Bukan hanya itu, IMS juga bisa difungsikan untuk kegiatan non-olahraga seperti konser, seminar, maupun pertunjukan khusus lainnya.

Dok. Kementerian PUPR Indoor Multifunction Stadium (IMS) di Kompleks GBK, Calon Venue Piala Dunia Bola Basket 2023

Tujuannya agar desain akhir IMS yang dirancang dapat tetap sesuai dengan bangunan cagar budaya pada kawasan tersebut.

Adapun IMS ini dirancang oleh arsitek Widharko dengan konsep desain yang terinspirasi dari kerajinan tangan anyaman keranjang.

Bangunan ini merupakan proyek stadion multifungsi yang dirancang dengan standar internasional melalui pendekatan sikap yang mengadaptasi bahasa arsitektur sekitar.

Sehingga, IMS diharapkan dapat menjadi ruang publik yang baru untuk memenuhi kebutuhan fungsi dan sekaligus dapat menikmati eksistensi kawasan bersejarah serta bernilai tinggi.