Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Pasar Properti Jabodetabek Setelah IKN Resmi Pindah

Kompas.com - 03/02/2022, 15:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan Timur, sudah di depan mata.

Dilaporkan saat ini pemerintah sedang mempercepat pembangunan infrastruktur IKN berkonsep smart city tersebut.

Rencananya, pembangunan IKN tahap pertama akan dimulai pada semester kedua tahun 2022 dan pemindahan akan dilangsungkan secara berkala mulai semester satu tahun 2024.

Lewat adanya pemindahan tersebut, bagaimana prospek pasar properti di kawasan Jabodetabek pada tahun-tahun mendatang?

Terkait hal ini, Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, wilayah Jabodetabek tetap akan memiliki prospek yang baik seperti sebelumnya.

Baca juga: Pengembang Masih Wait and See Beli Tanah di IKN Baru, Mengapa?

Bisnis properti diperkirakan akan tetap memiliki potensi berkembang yang besar, terlebih didukung dengan adanya sarana dan prasarana infrastruktur yang lengkap.

“Ini membuat kebutuhan properti residensial masih sangat tinggi,” ungkap Marine dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Mendukung pernyataan tersebut, data Rumah.com yang tercantum dalam Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q4 2021 menggambarkan tingginya kebutuhan properti residensial di Jabodetabek.

Untuk diketahui, data RIPMI adalah hasil analisis dari sekitar 600.000 listing properti yang dijual dan disewakan dari seluruh Indonesia.

Terdapat lebih dari 17 juta halaman yang tercatat dikunjungi setiap bulan dan dapat diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti tiap bulan.

“Properti residensial di Jabodetabek tetap menjadi kawasan hunian idaman di tahun 2022,” tambah Marine.

Jelasnya, stimulus dari pemerintah turut mendorong perilaku konsumen yang telah siap secara finansial untuk mengambil keputusan pembelian secepatnya.

Adapun untuk rinciannya, terlihat adanya kenaikan harga tertinggi di tiga provinsi dalam kawasan Jabodetabek, yaitu Banten sebesar 3,07 persen, Jawa Barat sebesar 2,30 persen dan DkI Jakarta sebesar 1,81 persen.

Lebih lanjut, Kota Tangerang mencatat pertumbuhan harga tahunan paling siginifikan, yakni sebesar 17,04 persen yang diiringi dengan suplai tahunan sebesar 39,93 persen.

Kendati demikian, tren pencarian di wilayah ini turun secara drastis, yaitu sebesar 11,02 persen secara kuartalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com