Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Batu Bata Disusun Selang-seling? Ternyata Ini Alasannya

Kompas.com - 03/02/2022, 13:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah Anda menyadari bahwa pola batu bata pada dinding kebanyakan disusun secara selang-seling? Maksudnya tidak disusun secara lurus atau vertikal.

Mungkin Anda pernah bertanya-tanya tentang maksud di balik pemasangan seperti ini. Tentu ada sejumlah alasan batu bata dipasang secara selang-seling.

Dewan Pembina Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta mengatakan, hal tersebut berkaitan dengan pola ikatan atau sambungan pada setiap susunan batu bata.

Baca juga: Bagaimana Cara Mewarnai Batu Bata?

Istilah dalam bahasa Inggris disebut stretcher bond. Namun, untuk bahasa Indonesia-nya kurang diketahui. Sambungan selang-seling dimungkinkan menjadi istilah yang cukup tepat.

"Sambungan diletakkan di tengah batu bata di bawahnya. Jadi joint (sambungan)-nya tidak rata vertikal," ujar Davy Sukamta dihubungi Kompas.com, Kamis (03/02/2022).

Menurut dia, alasan penggunaan pola ini karena mortar (adukan semen dan pasir) yang merekatkan batu bata dapat menyusut.

Jadi apabila batu bata dipasang menumpuk secara vertikal, ikatannya menjadi lemah.

"Mortar perekat itu tidak bisa menjadi satu kesatuan utuh dengan batu batanya. Istilah tekniknya tidak bisa monolitik," terangnya.

Dengan demikian, penggunaan pola ini akan membuat kekuatan setiap bata pada dinding tetap utuh.

Sebab, distribusi beban dapat tersalurkan secara merata pada setiap batu bata tanpa merusak sambungan atau pengikatnya.

"Beban di atasnya dapat disebar ke bawah. Jadi kalau ada satu batu bata kena beban, di bawah dipikul dua buah batu bata, dan seterusnya. Jadi beban bisa disebar," beber Davy.

Namun, apabila sambungannya secara vertikal, beban tidak akan menyebar, dan hanya terkonsentrasi pada satu buah batu bata sehingga rentan terjadi keretakan.

"Kita bayangkan menyusun balok kayu dengan ukuran seragam. Pakai pola stretcher atau vertikal. Tentu yang stretcher lebih kuat kan," imbuhnya.

Alasan itulah yang membuat pola stretcher bond lazim digunakan di Indonesia. Namun, seiring perkembangan zaman modern, sudah ada perkuatan balok dan kolom beton.

"Kalau zaman modern ada perkuatan balok dan kolom beton, sebagai bingkai dari pasangan bata," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com