KOMPAS.com - Batu bata adalah produk bangunan serbaguna karena bisa digunakan untuk interior dan eksterior rumah.
Produk yang satu ini terkenal sangat tahan lama dan hanya membutuhkan sedikit perawatan.
Akan tetapi, tidak jarang dijumpai batu bata yang nampak kusam dan butuh peremajaan, seperti diwarna menggunakan stain brick.
Stain brick adalah pewarna permukaan permanen yang terbuat dari mineral dan bisa mengubah tampilan batu bata.
Berbeda dengan cat yang mampu menutup pori-pori batu bata, stain brick akan meresap ke dalam batu bata, tidak akan menggelembung dan tetap memberikan bata ruang untuk masuk udara.
Oleh karena itu, air tidak akan terperangkap di bawah permukaan bata.
Namun kelemahannya adalah stain brick tidak mampu melindungi batu bata atau memperbaiki tampilan batu bata yang rusak seperti efek yang diberikan pada cat.
Lantas, bagaimana cara mewarnai batu bata menggunakan stain brick?
Hal yang pertama harus dilakukan adalah menguji coba pewarna batu bata pada bagian dinding yang tidak terlalu terlihat.
Anda juga bisa menggunakan batu bata sisa yang biasanya terdapat di sekitar area rumah ketimbang mencobanya langsung ke dinding.
Setelah itu, Anda harus memastikan apakah batu bata yang ingin diwarnai mengandung sealant, pelapis yang mencegah air masuk ke dalam material tertentu, atau tidak.
Caranya adalah dengan memberi cipratan air pada batu bata. Jika airnya mampu meresap dengan cepat, artinya batu bata aman dari sealant.
Namun, apabila rupanya batu bata mengandung sealant, Anda bisa menghilagkannya dengan menyemprotnya dengan air dan menggosoknya perlahan menggunaka sikat logam untuk menghindari kerusakan.
Setelah kedua hal sebelumnya dilakukan, selanjutnya Anda bisa mulai membersihkan bata dengan menggunakan campuran deterjen ringan dari bagian atas dinding ke bawah.
Kemudian gosok batu bata menggunakan sikat berbulu nilon dan bilas dengan air bersih.