Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2022, 16:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mulai menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) bagi kabupaten/kota di sekitar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra mengatakan, selain fokus melakukan pemindahan IKN, upaya pemerataan pembangunan di daerah-daerah penyangga IKN justru sangat penting dilakukan. 

Menurit dia, perlu didorong kawasan penyangga yang bisa mendukung kebutuhan secara demografik, geografis IKN yang nantinya menjadi pusat ekonomi baru.

"Perlu juga infrastruktur pembangunan, kita butuh orang, kalau tidak apa gunanya pembangunan kalau tidak ada manfaat," kata Surya dalam keterangannya, Jumat (28/01/2022). 

Baca juga: Sistem Transportasi di IKN Nusantara Butuh Anggaran Rp 582,6 Miliar

Surya menyebut, Kota Samarinda menjadi salah satu contoh nyata dari pentingnya pembangunan daerah penyangga IKN.

Menurutnya, sejak ditetapkan Kalimantan Timur sebagai IKN, investasi di beberapa daerah penyangga yang berdekatan dengan IKN mulai meningkat. 

Karenanya, investasi yang masuk juga perlu disesuaikan dengan rencana tata ruang. Jangan sampai, investasi justru malah mengorbankan lingkungan di kawasan tersebut. 

"Ini jadi tantangan. Karena pada saat yang sama dituntut untuk menjaga kualitas dan daya dukung lingkungan yang memang alasan dipilihnya Kaltim karena dianggap lingkungannya masih bagus," imbuhnya. 

Selain Samarinda, wilayah seperti Kabupaten Barito Selatan, Baruto Timur dan Barito Utara juga menjadi kawasan penyangga IKN. Meski berlokasi di Kalimantan Tengah, wilayah tersebut berjarak dekat dengan IKN. 

Karena itu, Surya mengimbau pemerintah daerah di sekitar IKN untuk bisa membahas terkait RDTR dan potensi pengembangan daerahnya ke depan. 

Surya menambahkan pembangunan IKN Nusantara perlu menjadi perhatian semua pihak karena dari segi perencanaan selalu ditemukan blind spot, masalah-masalah yang timbul ketika isu tersebut diangkat.

"IKN ini kan proyek skala besar, selain potensinya besar, tantangan yang akan dihadapi juga cukup besar. Dan terpenting jangan sampai adanya IKN justru tidak diiringi dengan kesiapan pengembangan kawasan penyangga yang ada di sekitarnya," pungkasnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com