Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2022, 14:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) tidak akan naik sebelum badan usaha jalan tol (BUJT) memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menemukan sejumlah titik jalan retak dan berlubang di ruas tol tersebut.

"Pengajuan tarif yang sudah disampaikan terutama untuk ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung yang sudah masulk ke kami itu pada Desember 2021 itu akan diberikan setelah pemenuhan SPM dilakukan," kata Danang dalam konferensi persnya, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Ini Penyebab Jalan Tol Terpeka dan Kapal Betung Rusak dan Berlubang

Danang menyebutkan, PT Hutama Karya (Persero) selaku BUJT telah diberikan waktu perbaikan jalan hingga April 2022.

Jika sudah memenuhi SPM, penyesuaian tarif dapat dilakukan dengan izin dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Adapun kerusakan yang terjadi di ruas Tol Terpeka meliputi tiga hal yaitu jalan retak dan berlubang, lalu adanya perbedaan ketinggian jembatan dan jalan tol (leveling oprit jembatan) serta penurunan Median Concrete Barrier (MCB) atau pembatas median jalan.

BPJT juga telah merekapitulasi seluruh titik lokasi hingga jenis kerusakan dan temuan serta di mana saja perbaikan yang harus dilakukan oleh pengelola atau badan usaha.

"Lebih detailnya kami telah merekapitulasi di mana saja titik kerusakannya dan terjadinya penurunan Standar Pelayanan Minimal," ujarnya.

Danang memerinci, terdapat beberapa jenis tingkat kerusakan yang ditemukan di ruas jalan tol tersebut yaitu:

Kerusakan pada perkerasan lentur:

1. Plastic Flow

Kerusakan ini disebabkan karena kurangnya energi pemadatan dan filter yang menyebabkan kadar aspal menjadi relatif lebih tinggi.

Kemudian juga karena kurangnya rongga dan rendahnya stabilitas campuran.

2. Patching (jalan tambal)

Penyebabnya yaitu gradasi kurang tepat, beberapa lokasi bahkan menggunakan AC-Base yang tidak kedap air. Lalu kurangnya energi pemadatan serta masalah tack coat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com