Cuka adalah bahan yang bersifat asam dan secara perlahan mampu memecah struktur pada jamur hingga membunuhnya.
Bahan itu juga bersifat relatif lembut, tetapi noda jamur mungkin tetap ada dan perlu menggosok area rumah yang berjamur dengan pembersih rumah tangga, diperkirakan mampu berikan hasil yang lebih baik.
"Tapi ada banyak publikasi yang mengatakan larutan cuka 80 persen bekerja karena itu adalah tekanan osmotik yang menekan jamur dan membuatnya meledak," Dr Neumeister-Kemp kembali menjelaskan.
Dibandingkan dengan pemutih berbahan klorin, hidrogen peroksida dinilai kurang keras, sehingga perlu melarutkan 3 sampai 10 persen bahan tersebut untuk membunuh jamur dan menghilangkan noda.
Bahan ini juga bekerja lebih lambat dibanding dengan pemutih klorin tetapi tidak memberikan efek asap atau residu.
Tidak hanya ketiga bahan tadi, soda kue (sodium bikarbonat) dan boraks yang sama-sama memiliki pH tinggi disebut bisa menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup jamur.
Keduanya juga tidak beracun dan sangat terjangkau serta mampu bercampur dengan air.
Bahkan dikatakan bahwa boraks mampu bekerja lebih baik dibanding soda kue untuk menghilangkan noda tertinggal, walaupun tidak sefektif produk pembersih lain yang lebih kuat.
Penting untuk dingat, saat menggunakan salah satu produk tadi, jangan membilas larutan pembersih sepenuhnya. Tinggalkan sedikit pembersih untuk membantu menghambat pertumbuhan jamur di kemudian hari.
Sementara itu, melansir Patch, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk mencegah pertumbuhan jamur saat musim hujan, antara lain: