Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rampung Dibangun, Ini Penampakan Kolam Retensi Andir

Kompas.com - 17/01/2022, 21:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai upaya mengendalikan banjir di Bandung, Jawa Barat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah infrastruktur penunjang.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (17/1/2022), contoh upaya yang telah dilakukan adalah Kolam Retensi Andir dan 4 polder di Kabupaten Bandung yang mampu mengurangi risiko banjir di Kawasan Bandung Selatan.

Adapun Kolam Retensi Andir tersebut dirancang dan dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Infrastruktur tersebut dikatakan mampu menampung genangan banjir sekitar 160.000 meter kubik yang biasanya menggenangi wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah serta memompanya ke sungai setelah kondisi kembali normal.

Kolam Retensi Andir didirikan pada luas daerah tangkapan air atau catchment area seluas 149 hektar dan dilengkapi dengan pompa 3 unit berkapasitas masing-masing 500 liter per detik.

Sedangkan infrastruktur polder sebanyak 4 unit yang dibangun, meliputi Polder Cipalasari-1, Polder Cipalasari-2, Polder Cijambe dan Polder Cisangkuy.

Pada Polder Cipalasari-1, luas tangkapan air yang dimiliki adalah 22 hektar dengan volume tampung sebesar 1.250 meter kubik.

Sudetan CisangkuyKementerian PUPR Sudetan Cisangkuy
Sementara di Polder Cipalasari-2, luas area tangkapan airnya adalah 21 hektar dengan volume tampung yang sama, yaitu 1.250 meter kubik.

Selanjutnya Polder Cijambe memiliki luas tangkapan air sebesar 137 hektar yang dilengkapi dengan volume tampung 1.250 meter kubik.

Dan yang terakhir adalah Polder Cisangkuy dengan luas area tangkapan air sebesar 8 hektar dan volume tampung sebesar 450 meter kubik.

Terkait hal tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek ini merupakan bentuk keberhasilan Program Citarum Harum dengan kerjasama dari berbagai pihak.

Kolam Retensi Cieunteung memiliki luas genangan 4,75 hektar dengan volume tampung sebesar 190.000 meter kubik. Adapun tujuannya adalah untuk mereduksi banjir seluar 91 hektar.

Untuk diketahui, pembangunan Kolam Retensi Cieunteung telah rampung sejak tahun 2018 dan dilaksanakan oleh PT Nindya Karya-PT Barata (KSO) dengan nilai kontrak Rp 203 miliar.

Sedangkan Sudetan Cisangkuy yang turut dibangun memiliki fungsi untuk mengalirkan debit banjir sebesar 230 meter kubik per detik, yang awalnya bermuara ke Dayeuhkolot menjadi ke Pameungpeuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com