Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumat Ini, Jokowi Resmikan Bendungan Bintang Bano di NTB

Kompas.com - 14/01/2022, 10:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Didampingi Ibu Negara Iriana, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan Bendungan Bintang Bano di di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Peresmian Bendungan Bintang Bano merupakan bagian dari hari kedua kunjungan kerja (kunker) kepala negara di NTB.

Presiden akan lepas landas dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Kabupaten Lombok Tengah, dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU sekitar pukul 09.25 WITA.

Setibanya di helipad Bendungan Bintang Bano, Kabupaten Sumbawa Barat, Presiden akan langsung menuju lokasi peresmian.

Adapun Presiden juga diagendakan untuk meninjau langsung fasilitas bendungan tersebut.

Bendungan Bintang Bano akan menjadi bendungan ketiga di NTB setelah Bendungan Tanju yang diresmikan pada tahun 2018 dan Bendungan Mila diresmikan tahun 2019.

Baca juga: Bintang Bano, Bendungan Terbesar di NTB Siap Diresmikan

"Bendungan ini juga yang terbesar di NTB dari sisi kapasitas tampungnya dengan volume 76 juta meter kubik," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Bendungan multifungsi Bintang Bano bermanfaat untuk irigasi lahan pertanian seluas 6.700 hektar.

Sebelumnya, 4.200 hektar merupakan tadah hujan dan belum diolah dengan baik. Diharapkan dengan adanya bendungan ini akan bisa ditanami padi dua kali dalam setahun.

Bendungan Bintang Bano yang dibangun dengan total anggaran Rp 1,44 triliun dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya-PT Hutama Karya-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO).

Selain dimanfaatkan untuk irigasi, bendungan ini juga berfungsi dalam mengurangi banjir di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 53 persen.

Selain itu, bendungan ini difungsikan untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk 7 kecamatan di Sumbawa Barat berkapasitas 550 liter per detik.

Sementara itu juga ada potensi penghasil listrik dari tenaga air sebesar 6,6 megawatt (MW), dan juga belum nanti ditambah panel surya terapung (floating panel).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com