JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya dalam menggenjot pembangunan infrastruktur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur menjadi fokus Pemerintah karena untuk mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing.
Selain itu, tujuan dibangunnya infrastruktur adalah untuk pemerataan hasil-hasil dari pembangunan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Salah satu jenis infrastruktur yang dibangun oleh Pemerintah adalah bendungan yang dilengkapi jaringan irigasinya.
Dengan demikian, bendungan yang dibangun dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.
Sepanjang 2021, Kementerian PUPR telah menyelesaikan konstruksi beberapa proyek.
Artikel ini merupakan bagian terakhir dari dua seri. Seri pertama bisa Anda baca tautan ini KALEIDOSKOP 2021: Deretan Bendungan yang Diresmikan Jokowi (I).
Berikut daftar bendungan selanjutnya:
6. Bendungan Way Sekampung
Jokowi menyebut, bendungan yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 1,78 triliun ini diklaim dapat meningkatkan intensitas tanaman padi tiga kali setahun.
Pembangunan Bendungan Way Sekampung dilakukan di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji-Sekampung.
Ada empat kontraktor yang membangun bendungan tersebut yaitu PT PP (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, serta PT Ashfri.
Baca juga: Butuh Lima Tahun, Bendungan Way Sekampung Kini Siap Beroperasi
Kehadiran Bendungan Way Sekampung berfungsi sebagai penyuplai atau regulasi dam yang nantinya dapat menambah sekitar 17.500 hektar dari 55.000 hektar yang sudah ada.
Manfaat lainnya dari Way Sekampung adalah irigasi, kebutuhan air baku, pembangkit listrik, serta pengendalian banjir di wilayah tersebut.
7. Bendungan Bendo
Bendungan tersebut adalah Bendo yang peresmiannya dilaksanakan pada 7 September 2021 silam.
Kehadiran bendungan ini dapat menyediakan irigasi untuk 7.800 hektar sawah dan menjadi pasokan air baku untuk masyarakat sekitar.
Bendungan Bendo yang dibangun dengan biaya Rp 1,1 triliun ini memiliki kapasitas hingga 43 juta meter kubik.
Bendo didesain dengan luas genangan 170 hektar serta tingginya mencapai 74 meter.
Infrastruktur SDA ini dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Nindya Karya (Persero).
8. Bendungan Paselloreng
Kali ini, kepala negara meresmikan Bendungan Paselloreng yang berlokasi di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan.
Bendungan ini menghabiskan dana sebesar Rp 771 miliar ini dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Bumi Karsa.
Jokowi mengungkapkan, Bendungan Paselloreng mampu mengairi sawah seluas 8.500 hektar.
Bendungan ini juga bermanfaat untuk ketahanan air lantaran mampu mereduksi banjir Sungai Gilireng hingga 489 meter per detik.
Baca juga: Bendungan Paselloreng Dukung Sulsel Jadi Lumbung Pangan Nasional
Lebih dari itu, infrasrtuktur SDA ini juga menyediakan air baku 145 liter per detik yang akan melayani 6 kecamatan di Kabupaten Wajo, serta sebagai daerah konservasi sehingga bisa dimanfaatkan untuk pariwisata.
9. Bendungan Karalloe
Bendungan senilai Rp 1,27 triliun tersebut dilaksanakan oleh PT Nindya Karya (Persero) pada paket I.
Sedangkan pekerjaan paket II dikerjakan oleh PT Ninda Karya (Persero) dan PT MMU Bukit Rejeki dengan skema kerja sama operasi (KSO).
Selain itu, proyek infrastruktur SDA ini dapat mengurangi banjir terutama di Jeneponto sebesar 49 persen.
Baca juga: Bendungan Karalloe dan SPAM Bisa Suplai Air Minum 50 Persen Warga Jeneponto
Bendungan Karalloe memiliki luas genangan 248,50 hektar dengan maanfaat sumber air baku 0,40 meter kubik per detik, pembangkit listrik 4,5 MW, dan pengendali banjir sebesar 49 meter kubik per detik.
Selain berfungai sebagai konservasi air, Bendungan Karalloe juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata karena di sekelilingnya terdapat hutan sehingga udaranya masih sejuk dan bersih.
10. Bendungan Tugu
Keduanya adalah Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro yang diresmikan 30 November 2021.
Bendungan Tugu dibangun oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan anggaran sebesar Rp 1,69 triliun.
Di samping potensi wisata, Bendungan Tugu memiliki manfaat yang lebih luas seperti pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk lahan seluas 1.200 hektar.
Kemudian, penyediaan air baku sebesar 12 liter per detik, serta penanggulangan bencana banjir yang hampir setiap tahun melanda di sejumlah wilayah Trenggalek.
Bendungan ini juga mampu mengurangi debit air sebesar 76,21 meter kubik per detik.
11. Bendungan Gongseng
Bendungan Gonseng dibangun dengan anggaran sebesar Rp 574 miliar oleh PT Hutama Karya (Persero).
Gongseng dirancang dengan kapasitas tampung 22,43 juta meter kubik tersebut sekaligus bendungan tipe urugan batu inti tegak dengan tinggi bendungan utama 34 meter dan panjang puncak total mencapai 422 meter.
Kehadiran Bendungan Gonseng memenuhi kebutuhan irigasi sawah seluas 6,191 hektar. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga difungsikan untuk penyediaan air baku 300 liter per detik.
Lalu, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 meter kubik per detik serta sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 MW.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.