KOMPAS.com - Menghilangkan cat pada tembok sebelum melakukan pewarnaan ulang adalah hal yang tidak mudah.
Kebanyakan orang menggandalkan penghilang cat berbahan kimia. Sayangnya, banyak penghilang cat mengandung bahan berbahaya, seperti metilen klorida dan bersifat mematikan.
Meskipun untuk saat ini penghapus cat berbahan metilen klorida sudah ditarik dari pasaran, rupanya masih terdapat beberapa produk yang masih mengandung bahan kimia beracun tersebut.
Baca juga: Teknologi Cat di Jalan Tol Bali-Mandara Anti-Korosi
Selain metilen klorida, beberapa zat berbahaya lain yang perlu diperhatikan adalah toluena, metanol, etanol dan aseton.
Untuk itu, penting untuk beralih ke bahan penghilang cat lain yang tidak membahayakan kesehatan tubuh.
Dilansir dari The Spruce, berikut 4 penghilang cat alami yang bisa Anda gunakan.
Penghilang cat alami ini mengandung methyl soyate, senyawa yang termasuk dalam kelompok metil ester dari minyak kedelai.
Selain alami, bahan penghilang cat ini juga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dibanding dengan produk yang berasal dari minyak bumi.
Selain itu, penghilang cat berbahan kedelai juga rendah VOC yang mudah menguap, memiliki sifat terbakar yang rendah dan yang paling penting adalah tidak merusak ozon.
Ini juga sangat aman untuk digunakan pada kayu, beton hingga logam.
Kendati demikian, bahan penghilang cat alami yang bekerja secara efektif ini membutuhkan waktu lama untuk mengangkat cat dari permukaan.
Penghilang cat ini mengandung senyawa terpene, kelompok senyawa aromatik yang terkandung dalam beragam jenis tumbuhan. Produk ini juga aman untuk digunakan pada permukaan yang dipernis.
Namun, sama seperti penghilang cat berbahan kedelai, penghilang cat dari jeruk ini juga membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding dengan penghilang cat kimia.
Selain kedua hal di atas, menghilangkan cat juga bisa dilakukan dengan mengikis cat secara manual.
Tetapi, cara ini juga masih kurang aman, misalnya karena terdapat bahaya dari cat timbal pada rumah-rumah tua.