Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial dan Daya Ungkit Paramount Petals di Koridor Barat Jakarta

Kompas.com - 07/12/2021, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

"Dengan adanya kemauan itu, tentu akan mendorong kemampuan memiliki hunian sendiri," imbuh Aryo saat acara Milennial Talks, akhir Oktober 2021.

Prospek Tangerang

Kehadiran Paramount Petals dengan estimasi gross development value (GDV) Rp 20 triliun, menambah semarak pasar properti koridor barat Jakarta.

CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono menuturkan, koridor barat Jakarta merupakan kawasan dengan demand hunian tinggi.

"Seiring perjalanan waktu, wilayah ini pun berevolusi dari kelas menengah menjadi kelas menengah atas. Terbukti hunian dengan transaksi miliaran hingga belasan miliar rupiah terjadi," ungkap Hendra kepada Kompas.com, Senin (6/12/2021).

Hal senada dikatakan Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, bahwa koridor barat Jakarta, memiliki karakter fisik wilayah yang sesuai untuk dikembangkan ke arah perumahan skala kota.

"Kawasan ini juga memiliki peminat tersendiri, di antaranya untuk mereka yang memiliki aktivitas di Bandara International Soekarno-Hatta dan kawasan industri," imbuh Syarifah.

Dengan kehadiran Paramount Petals dan pengembangan skala kota lainya, serta sejumlah infrastruktur yang terus dilengkapi Pemerintah, menjadikan kawasan ini matang sebagai alternatif pengembangan properti.

Perkembangan pun terus bergeser makin ke barat karena kenaikan harga tanah dan isu keterjangkauan atau affordability issue.

Kawasan Industri dan pergudangan yang terkonsentrasi di Cikupa dan Balaraja cukup berpotensi untuk mendapatkan captive market.

Syarifah mengatakan, tidak dapat dimungkiri bahwa keberadaan infrastruktur transportasi, seperti Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak, akan menstimulasi pembangunan properti di koridor ini.

"Karena infrastruktur jalan tol dinilai memberikan nilai tambah konektivitas wilayah, sehingga kerap kita melihat terjadinya ribbon development atau pembangunan properti yang terjadi di sepanjang infrastruktur transportasi," lanjut Syarifah.

Kendati demikian, signifikansi prospek kawasan ini sebagai new growth pole bergantung pada dimensi yang sangat luas, tidak hanya infrastruktur, namun juga arahan tata ruang, dan perkembangan wilayah sekitar yang dapat menjadi daya ungkit tersendiri.

Selain itu, tentu saja tren pasar properti atau tren daya beli masyarakat menjadi kunci membaca prospek saat ini.

Namun Syarifah mengakui, beberapa produk properti dapat berkembang di kutub pertumbuhan baru yang merupakan jalur perlintasan wilayah, yaitu residensial, perkantoran, pergudangan, dan ritel.

Tak mengherankan jika hampir semua F and B, fashion and lifestyle retailers yang ada di pusat dan selatan Jakarta, sudah ada di kawasan Tangerang.

"Hampir dibilang warga barat Jakarta tidak perlu lagi mengajak keluarganya ke mal di Jakarta untuk makan-makan. Kecuali clubbing dan belanja high end branded stuff," cetus Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com