Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Milenial dan Daya Ungkit Paramount Petals di Koridor Barat Jakarta

Rumah.com Consumer Sentiment Survey Semester I-2021 mengungkapkan, milenial semakin  menyadari tentang pentingnya memiliki rumah sejak usia muda.

Country Manager Rumah.com Marine Novita menuturkan, dari total responden milenial atau 62 persen dari 1.078 responden, satu dari dua di antaranya sudah memiliki properti sendiri baik rumah, tanah, apartemen, ataupun yang lain.

"Sebanyak 56 persen dari milenial yang belum punya properti, berencana memiliki properti sendiri paling lambat pada usia 31 tahun," ujar Marine.

Mereka pun berupaya mengurangi pengeluaran tertier mulai dari jalan-jalan, hiburan, makanan, minuman, gawai, kendaraan, dan lain-lain.

Survei ini menggenapi data sebelumnya yang diungkapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa 81 juta milenial belum memiliki rumah sendiri.

Oleh karena itulah, sejumlah pengembang berlomba membangun hunian yang mengakomodasi kebutuhan milenial dengan memenuhi kondisi tertentu seperti keterjangkauan atau affordability issue, dan terintegrasi infrastruktur transportasi.

Salah satu pengembang yang tengah membangun hunian untuk milenial adalah Paramount Land, dengan perumahan skala kota atau township Paramount Petals, di koridor barat Jakarta, atau tepatnya Kabupaten Tangerang, Banten.

Paramount Petals menempati area seluas 300 hektar, dirancang oleh masterplanner AECOM sebagai kota mandiri baru strategis yang dilengkapi beragam fasilitas dan infrastruktur modern.

Tak hanya hunian, juga pusat-pusat komersial yang akan dibangun dengan desain yang kompak dan fungsional sesuai kebutuhan aktual para milenial.

Dengan segala konsep yang ditawarkan ini, klaster perdana Aster sejumlah 129 unit pun terserap seluruhnya kurang dari satu bulan sejak dilansir awal Juli 2021. 

Harga yang dipatok mulai dari Rp 600 jutaan hingga Rp 1,1 miliar.

Kini, perusahaan tengah memasarkan 117 unit dari total 427 unit klaster Canna dengan harga perdana mulai dari Rp 750 jutaan.

Kedua klaster tersebut dirancang dengan konsep high ceiling dengan opsi mezzanine guna menciptakan ruang felksibel seperti untuk work from home, ruang santai, dan membuat konten.

Direktur Paramount Land Aryo T Ananto menuturkan, melalui klaster Aster dan Canna, Perusahaan ingin memberi kesempatan kepada kalangan muda untuk mau memiliki rumah sebagai sarana investasi serta hunian.

"Dengan adanya kemauan itu, tentu akan mendorong kemampuan memiliki hunian sendiri," imbuh Aryo saat acara Milennial Talks, akhir Oktober 2021.

Prospek Tangerang

CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono menuturkan, koridor barat Jakarta merupakan kawasan dengan demand hunian tinggi.

"Seiring perjalanan waktu, wilayah ini pun berevolusi dari kelas menengah menjadi kelas menengah atas. Terbukti hunian dengan transaksi miliaran hingga belasan miliar rupiah terjadi," ungkap Hendra kepada Kompas.com, Senin (6/12/2021).

Hal senada dikatakan Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, bahwa koridor barat Jakarta, memiliki karakter fisik wilayah yang sesuai untuk dikembangkan ke arah perumahan skala kota.

"Kawasan ini juga memiliki peminat tersendiri, di antaranya untuk mereka yang memiliki aktivitas di Bandara International Soekarno-Hatta dan kawasan industri," imbuh Syarifah.

Dengan kehadiran Paramount Petals dan pengembangan skala kota lainya, serta sejumlah infrastruktur yang terus dilengkapi Pemerintah, menjadikan kawasan ini matang sebagai alternatif pengembangan properti.

Perkembangan pun terus bergeser makin ke barat karena kenaikan harga tanah dan isu keterjangkauan atau affordability issue.

Kawasan Industri dan pergudangan yang terkonsentrasi di Cikupa dan Balaraja cukup berpotensi untuk mendapatkan captive market.

Syarifah mengatakan, tidak dapat dimungkiri bahwa keberadaan infrastruktur transportasi, seperti Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak, akan menstimulasi pembangunan properti di koridor ini.

"Karena infrastruktur jalan tol dinilai memberikan nilai tambah konektivitas wilayah, sehingga kerap kita melihat terjadinya ribbon development atau pembangunan properti yang terjadi di sepanjang infrastruktur transportasi," lanjut Syarifah.

Kendati demikian, signifikansi prospek kawasan ini sebagai new growth pole bergantung pada dimensi yang sangat luas, tidak hanya infrastruktur, namun juga arahan tata ruang, dan perkembangan wilayah sekitar yang dapat menjadi daya ungkit tersendiri.

Selain itu, tentu saja tren pasar properti atau tren daya beli masyarakat menjadi kunci membaca prospek saat ini.

Namun Syarifah mengakui, beberapa produk properti dapat berkembang di kutub pertumbuhan baru yang merupakan jalur perlintasan wilayah, yaitu residensial, perkantoran, pergudangan, dan ritel.

Tak mengherankan jika hampir semua F and B, fashion and lifestyle retailers yang ada di pusat dan selatan Jakarta, sudah ada di kawasan Tangerang.

"Hampir dibilang warga barat Jakarta tidak perlu lagi mengajak keluarganya ke mal di Jakarta untuk makan-makan. Kecuali clubbing dan belanja high end branded stuff," cetus Hendra.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/12/07/120055521/milenial-dan-daya-ungkit-paramount-petals-di-koridor-barat-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke