Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beton Cetak 3D, Teknologi Kolaborasi Pemerintah, BUMN, dan Start-Up

Kompas.com - 06/12/2021, 13:33 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia ternyata mampu menghasilkan teknologi 3D Concrete Printing.

Hal ini terbukti dari hasil kolaborasi antara Kementerian PUPR dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT PP (Persero) Tbk, dan start-up company (perusahaan rintisan) Autoconz.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, inovasi 3D Printing karya anak bangsa ini merupakan perwujudan cita-cita mendukung Roadmap Making Indonesia 4.0.

Roadmap Making Indonesia 4.0 ini telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 4 April 2018.

"Ini bertujuan memberikan arah fokus pengembangan sektor penting yang mendorong kekuatan Indonesia di mata dunia termasuk di bidang konstruksi dan infrastruktur," kata Basuki, dalam keterangan pers, Senin (6/12/2021).

Bertepatan dengan Hari Bakti ke-76 PU yang jatuh pada Jumat (3/12/2021), teknologi 3D Concrete Printing telah diuji coba.

3D Concrete Printing menggunakan metode additive manufacturing (manufaktur aditif) yang menghasilkan cetakan objek 3 dimensi dari material mortar.

Baca juga: Ini Teknologi Percepat Konstruksi Bendungan Gongseng

Proses pencetakan dilakukan secara layer by layer (lapis demi lapis) hingga bangunan terbentuk secara utuh.

Metode ini akan mengubah ekosistem dalam dunia konstruksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga bisa menciptakan bangunan seperti rumah yang affordable (terjangkau) bagi seluruh kalangan.

Keunggulan teknologi ini yaitu mengurangi limbah material dan menghemat biaya dan waktu, meningkatkan kualitas konstruksi.

Selain itu, juga dapat memungkinkan pekerjaan dengan desain yang kompleks untuk dikerjakan.

Adapun saat ini, terobosan di bidang teknologi konstruksi yang digunakan dalam mendukung roadmap tersebut yaitu penerapan Building Information Modelling (BIM).

Konsep BIM memberikan gambaran konstruksi virtual sebelum fisik yang sebenarnya untuk mengurangi ketidaksesuaian, meningkatkan keselamatan, dan menyelesaikan masalah interface struktur, arsitektur, serta mechanikal, elektrical, dan plumbing (MEP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com