JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia ternyata mampu menghasilkan teknologi 3D Concrete Printing.
Hal ini terbukti dari hasil kolaborasi antara Kementerian PUPR dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT PP (Persero) Tbk, dan start-up company (perusahaan rintisan) Autoconz.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, inovasi 3D Printing karya anak bangsa ini merupakan perwujudan cita-cita mendukung Roadmap Making Indonesia 4.0.
Roadmap Making Indonesia 4.0 ini telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 4 April 2018.
"Ini bertujuan memberikan arah fokus pengembangan sektor penting yang mendorong kekuatan Indonesia di mata dunia termasuk di bidang konstruksi dan infrastruktur," kata Basuki, dalam keterangan pers, Senin (6/12/2021).
Bertepatan dengan Hari Bakti ke-76 PU yang jatuh pada Jumat (3/12/2021), teknologi 3D Concrete Printing telah diuji coba.
3D Concrete Printing menggunakan metode additive manufacturing (manufaktur aditif) yang menghasilkan cetakan objek 3 dimensi dari material mortar.
Baca juga: Ini Teknologi Percepat Konstruksi Bendungan Gongseng
Proses pencetakan dilakukan secara layer by layer (lapis demi lapis) hingga bangunan terbentuk secara utuh.
Metode ini akan mengubah ekosistem dalam dunia konstruksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga bisa menciptakan bangunan seperti rumah yang affordable (terjangkau) bagi seluruh kalangan.
Keunggulan teknologi ini yaitu mengurangi limbah material dan menghemat biaya dan waktu, meningkatkan kualitas konstruksi.
Selain itu, juga dapat memungkinkan pekerjaan dengan desain yang kompleks untuk dikerjakan.
Adapun saat ini, terobosan di bidang teknologi konstruksi yang digunakan dalam mendukung roadmap tersebut yaitu penerapan Building Information Modelling (BIM).
Konsep BIM memberikan gambaran konstruksi virtual sebelum fisik yang sebenarnya untuk mengurangi ketidaksesuaian, meningkatkan keselamatan, dan menyelesaikan masalah interface struktur, arsitektur, serta mechanikal, elektrical, dan plumbing (MEP).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.