Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Potensi Banjir, Bendungan Randugunting Mulai Diairi

Kompas.com - 29/11/2021, 21:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah memulai pengisian air (impounding) Bendungan Randugunting yang berada di Desa Kalinanas Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Kepala BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR Muhammad Adek Rizaldi mengatakan setelah dilakukan impounding, maka bendungan dapat dimanfaatkan sebagai konservasi air untuk menampung air hujan. 

Dengan total kapasitas tampungan bendungan sebesar 14,42 juta meter kubik, bendungan multifungsi, ini akan bermanfat sebagai konservasi untuk menampung air hujan.

"Sehingga tidak sia-sia terbuang ke laut dan dapat mengisi ketersediaan air tanah di Blora yang sering mengalami kekeringan," kata Adek dalam keterangannya, Senin (29/11/2021). 

Adek menjelaskan kontrak pekerjaan pembangunan Bendungan Randugunting dimulai sejak 8 November 2018 dan berakhir pada 7 November 2022, sehingga terjadi percepatan penyelesaian sekitar 11 bulan dari target sesuai kontrak.

Baca juga: Bendungan Cipanas Penuhi Kebutuhan Irigasi Pertanian di Dua Kabupaten, Ini Progresnya

Saat ini progres konstruksinya sudah 90 persen dengan kondisi tubuh bendungan, spillway, intake dan hidromekanikal juga rampung dan telah melewati sidang pengisian bendungan dengan Komisi Keamanan Bendungan sehingga dinyatakan sudah bisa dilakukan impounding

Pekerjaan pembangunan bendungan ini ditargetkan mencapai 95 persen pada akhir Desember 2021.

Dengan demikian, pada Januari 2022 sisa pekerjaannya tinggal 5 persen yang meliputi penyelesaian fasilitas pendukung seperti fasilitas umum, pengamanan di sekitar waduk seperti pembuatan pagar, dermaga, dan pekerjaan minor lainnya.

Pengisian air dilakukan agar dari segi manfaat sudah langsung bisa dirasakan masyarakat terutama untuk mereduksi banjir sebesar 81,42 meter per detik untuk mengamankan area seluas 2.284 hektar di Kabupaten Pati dan Rembang daerah hilir.

"Hal ini bertepatan dengan sudah masuk musim hujan dan ditambah ada prediksi gejala La Nina dari BMKG, sehingga intensitas curah hujan lebih besar dari kondisi normal dan debit sungai juga akan semakin tinggi," lanjutnya. 

Dengan selesainya konstruksi bendungan yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) ini juga akan mendukung peningkatan irigasi premium yakni irigasi yang mendapatkan air bersumber dari bendungan.

Fungsinya, untuk mengairi areal pertanian di wilayah kering Kabupaten Blora dan Rembang melalui Daerah Irigasi (DI) Kedungsapen seluas 630 hektar dengan pola tanam padi-padi-palawija.

Bendungan yang berjarak sekitar 148 kilometer dari Kota Semarang ini juga diproyeksikan dapat mendukung penyediaan air baku di Kabupaten Blora sebesar 100 liter per detik, Kabupaten Pati 50 liter per detik, dan Kabupaten Rembang 50 liter per detik, serta pengembangan pariwisata air dan agrowisata di Kabupaten Blora.

Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana I Gusti Ngurah Carya Andi Baskara mengatakan proyek Bendungan Randugunting yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 senilai Rp 880 miliar dapat selesai lebih cepat.

Hal ini, karena tidak ada hambatan secara teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan.

"Pembebasan lahan kawasan hutan produksi tetap lewat Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) seluas 192,111 hektar bisa selesai di awal 2019 dan juga pembebasan lahan milik masyarakat seluas 32 hektar juga kita selesaikan di 2019," lanjutnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com