Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Sepang (II)

Kompas.com - 13/11/2021, 20:46 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo, pada Jumat (12/11/2021).

Dengan proses peresmian tersebut artinya sirkuit dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit ini sepenuhnya siap menjadi tuan rumah untuk berbagai ajang kelas dunia.

Sebelum Sirkuit Mandalika ada, penggemar MotoGP di Indonesia kerap melancong ke Malaysia untuk menyaksikan pertandingan di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Namun, pada tahun depan kondisi akan berubah karena pencinta MotoGP Indonesia bisa menyaksikan langsung balapan di negernya.

Baca juga: Membandingkan Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Sepang (I)

Seperti diketahui, Sirkuit Mandalika telah masuk dalam kalender MotoGP tahun 2022, dan akan menjadi tuan rumah pada seri balapan ke-2 pada 20 Maret 2022.

Berikut ini, bagian kedua artikel mengenai beberapa perbandingan antara Sirkuit Mandalika di Indonesia dan Sirkuit Sepang di Malaysia yang wajib Anda ketahui.

Bagian pertama artikel bisa Anda baca tautan ini:

5. Lanskap dan pemandangan alam

Jalan Kawasan Khusus (JKK) The Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).Dok. ITDC. Jalan Kawasan Khusus (JKK) The Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sirkuit Mandalika terletak di dalam kawasan The Mandalika yang merupakan destinasi pariwisata kelas dunia dan dekat dengan area pantai.

Bahkan di setiap tikungan Sirkuit Mandalika terdapat pemandangan alam Mandalika yakni lanskap bibir pantai dan perbukitan asri.

Sementara itu, meski lokasinya berdekatan dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur namun, Sirkuit Sepang dibangun di atas lahan bekas perkebunan kelapa sawit.

Untuk mempertahankan pemandangan hijaunya, lebih dari 5.000 pohon palem ditanam di sekitar sirkuit. Jumlah pohon yang ditanam terus bertambah untuk memperindah lokasi sekitar sirkuit.

6. Fasilitas

Beragam fasilitas dapat dinikmati di Sirkuit Mandalika. Mulai dari terowongan, pusat kontrol balapan (race control), pusat kesehatan, dan area pendaratan helikopter (helipad).

Sementara itu, fasilitas di Sirkuit Serpang jauh lebih lengkap lantaran sirkuit ini sudah ada sejak tahun 1998.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di sirkuit, Anda akan melewati Welcome Center, dimana tak hanya menjadi pusat adiminstrasi namun juga terdapat restoran, toko suvenir, dan museum otomotif.

Selain itu ada juga heliped di samping landasan pacu Bandara Internasional

8. Lama Waktu Pembangunan

Kondisi lintasan di Sepang, Malaysia sesaat setelah turun hujan sebelum balapan kelas MotoGP di mulai pada Minggu(29/10/2017Mikhael Gewati Kondisi lintasan di Sepang, Malaysia sesaat setelah turun hujan sebelum balapan kelas MotoGP di mulai pada Minggu(29/10/2017
Sirkuit Internasional Sepang dibangun mulai dari tahun 1997 hingga tahun 1999. Lokasinya berada di dekat Putrajaya, yang merupakan ibu kota administratif negara yang baru didirikan.

Sirkuit ini dirancang oleh desainer Jerman Hermann Tilke , dan diresmikan oleh Perdana Menteri ke-4 Malaysia Mahathir Mohamad pada 9 Maret 1999.

Sementara itu, Sirkuit Mandalika merupakan area konstruksi yang lebih muda. Dibangun sejak tahun 2015 yang baru diresmikan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo pada Jumat (12/11/2021).

Sirkuit di Lombok ini merupakan buah karya dari perusahaan arsitektur asal Amerika Serikat, Popuolus.

Perusahaan ini telah berpengalaman mendesain berbagai venue olahraga ternama seperti Wembley Stadion.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com