Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER PROPERTI] Pakai Rumput Impor dari Italia, Ini Harga Sewa Lapangan Latih JIS

Kompas.com - 04/11/2021, 10:09 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lapangan latih Jakarta International Stadium (JIS) diketahui meggunakan lima persen rumput sintetis yang diimpor langsung dari Italia dengan Limonta

Project Manager JIS Arry Wibowo mengatakan, JIS tak hanya menggunakan rumput sintetis, melainkan rumput alami.

"Sementara 95 persennya merupakan rumput alami dengan jenis variestas Zoysia Matrella yang di datangkan langsung dari Boyolali, Jawa Tengah," kata Arry dalam keterangan yang diterima Kompas.com beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini, PT Jakarta Propertindo (Persero) atau Jakpro telah membuka penyewaan dua lapangan latih JIS tersebut.

Ada beberapa perbedaan harga berdasarkan waktu dan hari. Contohnya, untuk hari Kamis-Jumat pagi (pukul 08.00-11.00) dipatok seharga Rp 3.750.000.

Sedangkan Sabtu-Minggu dengan waktu yang sama dipatok seharga Rp 4.500.000

Artikel ini menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com, Kamis (4/11/2021).

Lantas, bagaimana dengan harga berdasarkan waktu lainnya? Rinciannya bisa Anda dapatkan di sini Gunakan Rumput Impor dari Italia, Berapa Harga Sewa Lapangan JIS?

Jembatan kaca di kawasan Seruni Point Bromo Tengger Semeru, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur akan dibangun Pemerintah.

Ini merupakan jembatan gantung kaca pertama di Indonesia untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru.

Jembatan  kaca ini memiliki tipe suspended-cable bentang 120 meter dengan lebar lantai 1,8 meter dan 3 meter. Dibangun dengan pondasi tiang bor dan struktur kaca pengaman berlapis.

Lalu, mengapa Seruni Point dipilih sebagai lokasi dibangunnya jembatan kaca tersebut?

Selanjutnya baca di sini Akan Dibangun Jembatan Kaca di Bromo, Begini Rencana Pemerintah

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengungkapkan, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) belum membayar kerugian lahan warga di area Sirkuit Mandalika sebesar Rp 4,9 miliar.

Dia menegaskan, ITDC perlu memberikan kepastian dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ganti rugi lahan tersebut.

Oleh karena itu, Zulkifliemansyah menawarkan dua solusi konkret agar ITDC dapat membayarkan lahan masyarakat.

Apa solusinya?

Selengkapnya baca di sini ITDC Belum Bayar Tanah Warga Mandalika Rp 4,9 Miliar, Gubernur NTB Tawarkan 2 Solusi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com