Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Situs Warisan Dunia Terancam Punah

Kompas.com - 24/09/2021, 16:00 WIB
Audrey Aulivia Wiranto,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Situs warisan dunia selalu berada dalam bahaya degradasi atau kehancuran.

Mulai dari ancaman kelompok militan, rusak ditabrak pemotor, gempa bumi hingga urbanisasi. Simbol-simbol ini menghadapi ancaman yang diciptakan manusia itu sendiri dan alam.

Beberapa situs warisan dunia yang terancam hancur keberadaanya, mengingatkan dunia internasional untuk mengambil tindakan.

Melansir UNESCO, kerusakan serius terletak pada bahan, ornamen atau koherensi struktur arsitektur dan hilangnya keaslian sejarah atau signifikansi budaya.

Baca juga: Jelajah Indahnya Arsitektur Kiev, Kota Sejuta Katedral

Potensi bahaya untuk situs budaya dan dunia termasuk proyek-proyek pembangunan, perkebunan dan pertanian, penambangan, pencemaran lingkungan, konflik bersenjata, sistem manajemen yang kacau atau perubahan status perlindungan hukum.

Berikut situs warisan budaya yang terancum hancur:

1. Hatra (Al-Jazrah, Irak)

Hatra adalah kota Parthia kuno yang paling terpelihara. Benteng ini dibangun antara abad ke-3 hingga 2 SM, dilindungi oleh dinding dalam dan luar hampir empat mil.

Hatra adalah ibu kota Kerajaan Arab pertama dan disebut sebagai Beit el (Rumah Tuhan) karena kuil-kuil yang merayakan dewa-dewa Yunani, Aram, Mesopotamia, dan Arab.

UNESCO menambahkan Hatra ke dalam daftar terancam punah setelah militan ISIS menembakkan peluru ke dinding dan menara dengan menggunakan palu godam untuk menghancurkan patung yang mereka anggap sebagai "tanda kemusyrikan."

2. Leptis Magna (Distrik Khoms, Libya)

Leptis MagnaBritannica Leptis Magna
Ketika Septimius Severus dimahkotai sebagai kaisar pada tahun 193 M, ia mengembangkan kota kelahirannya menjadi contoh cemerlang dari perencanaan kota dan arsitektur Romawi.

Leptis Magna menjadi kota Romawi terpenting ketiga di Afrika (setelah Carthage dan Alexandria) berkat kekayaan dan kekuatan putranya yang sangat terkenal.

Permata kota termasuk teater ini, yang digali di bukit bagian terendah dari sebelumnya digunakan sebagai kuburan.

Itu adalah salah satu teater paling awal yang menggabungkan tribun tambahan, dibangun dari batu alam dan beton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com