JAKARTA, KOMPAS.com - Para pegawai kantor imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di Provinsi Bali kini sudah dapat menghuni rumah susun (rusun) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan hal ini dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/9/2021).
"Rusunawa untuk Kantor Imigrasi Kelas I ini merupakan kerja sma antara Kementerian PUPR dengan Kementerian Hukum dan HAM," kata dia.
Dia berharap, pola kerja sama ini bisa ditingkatkan mengingat masih banyak pegawai yang membutuhkan hunian di daerah.
Menurut Khalawi, harga sewa rusun ini bisa membayar uang sewa dengan tarif terjangkau yaitu Rp 400.000 (belum termasuk biaya listrik dan air) per bulan.
Khalawi mengatakan, salah satu target pembangunan rusun adalah para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang belum memiliki hunian.
Baca juga: Ini Keistimewaan Rusun Pasar Rumput yang Diresmikan Jokowi, Fasilitasnya Lengkap
Dengan tinggal di rusun, mereka diharapkan bisa menabung dari sebagian penghasilannya untuk membeli rumah.
Untuk itu, dia terus berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga (K/L) maupun Pemerintah Daerah (Pemda) setempat agar mendorong pembangunan hunian vertikal bagi para ASN.
Bagi yang ingin mengajukan pembangunan rusun, kata Khalawi, bisa melalui aplikasi Sistem Informasi Bantuan Perumahan (SIBARU) dan melengkapi kelengkapan administrasi yang ada.
Rusun ASN Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Bali berlokasi di Jalan Pulau Nias Nomor 3, Kelurahan Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Provinsi Bali.
Hunian vertikal ini memiliki panjang 61,25 meter dan lebar 14,3 meter yang dibangun hanya satu tower setinggi tiga lantai dan memuat 47 unit hunian.
Sementara itu Kasubag TU Kantor Imigrasi sebagai Pengawas Rusun di Denpasar Agus Suardana Wayan mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas pembangunan hunian vertikal tersebut beserta fasilitas pendukungnya.
“Pembangunan ini sangat bermanfaat karena kami bisa tinggal di hunian yang layak. Kami harap, rusun seperti ini kedepannya bisa dibangun lebih banyak lagi karena masih banyak ASN yang belum memiliki rumah,” tuntas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.