Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orca, Alat Penyerap Karbon Dioksida hingga 4.000 Ton

Kompas.com - 11/09/2021, 22:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kandungan karbon dioksida (CO2) yang tinggi merupakan salah satu masalah di atmosfer bumi karena menjadi pemicu pemanasan global.

Banyak orang yang berusaha mengurangi kadar CO2 di atmosfer dengan berbagai inovasi termasuk membuatalat penangkap senyawa ini.

Adalah Orca, sebuah sistem yang baru diluncurkan oleh perusahaan penangkap karbon yang berbasis di Zurich, Climeworks, Rabu (8/9/2021).

Sistem ini bisa menghilangkan CO2 dari udara dan mencampurnya dengan air. Setelah itu, air ini akan dipompa ke dalam tanah dan terperangkap dalam batu melalui proses mineralisasi alami.

Seperti dikutip dari Design Boom, sistem yang ramah lingkungan ini dikliam dapat menangkap sekitar 4000 ton CO2 setiap tahun.

Baca juga: 5 Kota Tujuan Workation Terbaik di Eropa

Alat ini berlokasi di timur Reykjavi, Islandia dan berdekatan dengan pembangkit listrik tenaga panas bumi Hellisheidi.

Orca merupakan alat pengumpul yang disusun bertumpuk di atas pondasi beton. Alat ini dirancang mudah dipasang karena sudah ada dalam bentuk modular.

Ini artinya alat ini dapat dengan mudah direplikasi di berbagai lokasi di seluruh dunia.

Dibutuhkan waktu 15 bulan untuk membangun alat ini secara lengkap. Alat inu beroperasi menggunakan energi terbarukan yang disediakan oleh pembangkit listrik tenaga panas bumi.

“Orca merupakan tonggak sejarah dalam industri penangkapan udara dan berdasarkan cetak birunya, alat ini sangat fleksibel, ukurannya dapat disesuaikan dan dapat direplikasi untuk masa mendatang,” kata co-CEO dan salah satu pendiri Climeworks, Jan Wurzbacher.

Menurutnya, dengan keberhasilan ini, Climeworks siap untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan cepat di tahun-tahun mendatang.

“Untuk mencapai emisi nol masih sangat jauh dari target. Namun dengan Orca, kami percaya bahwa Climeworks telah mengambil satu langkah lebih dekat untuk mencapai tujuan itu,” tegas Jan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com