Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER PROPERTI] HK Gunakan PMN Rp 6,2 Triliun untuk Bangun Tiga Ruas Tol Trans-Sumatera

Kompas.com - 09/09/2021, 10:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahap 1 senilai Rp 6,2 triliun telah diterima PT Hutama Karya (Persero) demi membangun tiga ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

Ketiga ruas tersebut adalah Tol Sigli-Banda Aceh sebesar Rp 3,092 triliun, Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu Rp 2,702 triliun, dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi Parapat senilai Rp 414 miliar.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan hal ini dalam keterangan tertulis, Kamis (08/09/2021).

"Selain menerima PMN tahap 1, saat ini perusahaan juga tengah mengusulkan penambahan PMN 2021 Tahap II dan III sebesar Rp 19 triliun," ujar Tjahjo.

Artikel tersebut menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com edisi Kamis (09/09/2021).

Lantas, tambahan PMN tersebut digunakan untuk apa?

Temukan jawabannya melalui tautan ini  PMN Rp 6,2 Triliun Cair, HK Gunakan untuk Tiga Ruas Tol Trans-Sumatera

Tarif Enam Ruas Tol Dalam Kota Seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang resmi diberlakukan mulai Kamis (09/09/2021) pukul 00.00 WIB.

Berdasarkan tarif terjauh, kendaraan pribadi atau golongan I dipatok seharga Rp 19.000.

Bagi jalan tol yang mengarah ke Gerbang Tol (GT) Cakung dan melewati Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta/Jakarta Outer Ring Road (JORR) akan kembali dikenakan tarif tambahan sebesar Rp 16.000.

Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyatno menanggapi, tarif integrasi Enam Jalan Tol Dalam Kota Segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang dengan JORR sangat memberatkan pengguna tol jarak pendek terutama untuk kendaraan pribadi.

Lalu, apa masukan Agus atas integrasi tarif jalan bebas hambatan itu?

Selanjutnya baca di sini Tarif Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang Dinilai Mahal

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Deddy Herlambang mengatakan, permasalahan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) harus segera diselesaikan agar tidak mengalami pembengkakan biaya (cost overrun).

Hal ini mengingat progres konstruksi proyek yang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sudah tembus 70 persen.

"Dan yang terpenting pembiayaannya tidak membebani keuangan negara, apalagi keuangan negara kita masih proses mencari stabilitas perekonomian karena berusaha bangkit dari pandemi Covid-19," ujar Deddy.

Lalu, apa yang harus dilakukan KCIC agar biaya proyek KCJB tak terus-menerus membengkak?

Selengkapnya baca di sini Selamatkan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan Investigasi dan Audit

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com