Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Singapura Akan Bangun Data Center Rp 2,1 Triliun di Cibitung

Kompas.com - 26/08/2021, 21:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyedia layanan pusat data atau data center asal Singapura, Princeton Digital Group (PDG) berencana membuka fasilitas baru di Indonesia.

Pengembangan data center bernama Jakarta Cibitung 2 (JC2) tersebut diperkirakan menelan investasi hingga Rp 2,1 triliun.

Dibangunnya data center ini merupakan upaya perusahaan untuk memperluas jangkauannya, meningkatkan jumlah infrastruktur data center, sekaligus melayani kebutuhan para pelanggan di Indonesia.

Sebelumnya, PDG telah membuka 19 pusat data yang tersebar di lima negara.

Terakhir, PDG baru saja membuka kampus pusat data 100 Megawatt di Jepang dengan total investasi mencapai 1 miliar dolar AS atau setara Rp 14,4 triliun.

Baca juga: Covid-19, The X Factor yang Bikin Sektor Properti Luluh Lantak

Untuk pusat data JC2, menurut situs resmi Princetondg, akan dibangun di Kawasan Cibitung dengan kapasitas 22 Megawatt, di atas area seluas 19.550 meter persegi.

Keberadaan JC2 ini melengkapi JC1 yang sudah dibangun sebelumnya di lokasi yang sama.

Dengan adanya penambahan JC2, maka pusat data Jakarta Cibitung memiliki kapasitas total 35 Megawatt.

"Jadi data center ini siap melayani perusahaan cloud global, perusahaan jaringan internet domestik, dan perusahaan yang mengandalkan teknologi lainnya," Chairman and CEO PDG Rangu Salgame seperti dikutip dari Princetondg.com, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Acset Buka Peluang Bangun Data Center

Menurut Rangu, Indonesia merupakan rumah bagi beberapa perusahaan rintisan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Terlebih wilayah seperti Jabodetabek dinilainya telah mengalami peningkatan adopsi layanan berbasis cloud yang dilakukan oleh konsumen, pebisnis dan juga pemerintah.

“Kawasan Asia Pasifik akan menjadi pasar pusat data terbesar di dunia, dan pengumuman ini menggarisbawahi visi kami untuk menjadi pemimpin pasar di wilayah ini,” kata Rangu.

Selama empat terakhir PDG membangun portofolio dengan tiga strategi yang dilakukan yaitu akuisisi bisnis, pengambilalihan dan peningkatan serta pembangunan pusat data.

Dia menyebut beberapa pasar utama PDG yaitu China, Singapura, Indonesia, India dan Jepang.

Pertumbuhan PDG di Indonesia menunjukkan kemampuan perusahaan yang berkelanjutan untuk berkembang pesat di pasar yang sangat penting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com