“Jakarta adalah pasar yang menarik, Cibitung menjadi cloud cluster unggulan di kawasan ini. Dengan perluasan pusat data, PDG telah menjadi pemain penting di pasar Indonesia," ucap Rangu.
Ketua Apindo Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar menegaskan, data center ini merupakan "New Normal" yang akan makin meledak pasca-pandemi Covid-19. Hal ini terjadi seiring digitalisasi di segala bidang.
Jika beberapa tahun silam, transformasi terjadi di sektor transportasi, bisnis makanan, dan perdagangan dengan konsep daring, kini saatnya pelaku bisnis properti membaca "New Normal" ini sebagai peluang menjanjikan.
"Pembangunan gedung-gedung dan bangunan-bangunan seperti perkantoran, pergudangan, dan ruang-ruang logistik harus suitable dengan kebutuhan pasar seiring 'New Normal' ini," ujar Sanny yang juga menjabat Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI).
Menurut Sanny, kebutuhan data center di kawasan-kawasan industri Indonesia terus meningkat. Terbukti dari beberapa transaksi terakhir, kebanyakan berhubungan dengan data center baik untuk kebutuhan logistik, otomotif, maupun manufaktur.
Hal ini karena pasar domestik Indonesia memiliki peluang dan potensi sangat besar. Masyarakat Indonesia cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Melek teknologi, selalu ingin di depan dalam perubahan, serta rajin berselancar melalui internet, adalah gambaran masyarakat Indonesia terkini.
Tak mengherankan jika raksasa e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon, membenamkan dananya di Indonesia.
Tak tanggung-tanggung mereka berinvestasi senilai Rp 35 triliun untuk mengembangkan Amazon Web Services (AWS) di tiga kawasan industri (KI) sekaligus.
Ketiga KI ini adalah Greenland International Industrial Center (GIIC) Kota Deltamas, Karawang International Industrial City (KIIC), dan Suryacipta Industrial City.
"Padahal, ketiga kawasan ini berdekatan. Namun, inilah fenomena dan akan menjadi tren di masa yang akan datang. Data center, adalah kebutuhan pasar masa depan," tuntas Sanny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.