Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Kebijakan Stiker untuk Operasional Bus 6-17 Mei 2021 Kurang Optimal

Kompas.com - 04/05/2021, 15:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lalu darimana anggarannya?

Kementerian Keuangan melalui S-30/MK.02/2021 perihal Refocussing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga TA 2021 telah memberikan lampu hijau dan arahan untuk pengalihan anggaran terkait penanganan Covid-19.

Dasar refocussing adalah mengamankan pelaksaan vaksin dan vaksinasi nasional, penanganan pandemi Covid-19, dukungan anggaran perlindungan sosial kepada masyarakat serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Buy The Service tentunya berdasar kepada upaya perlindungan sosial kepada masyarakat, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Saya yakin besaran anggaran Buy The Service tidak akan sebesar hilangnya potensi pajak dari kebijakan insentif pajak mobil baru tahun 2021 ini. Sehingga seharusnya pemerintah bisa membantu PO melalui kebijakan ini.

Adapun PO yang bisa mendapatkan program ini, tentunya yang terdaftar resmi. Ini juga sebagai bentuk perlindungan pemerintah kepada perusahaan resmi.

Kita ketahui bersama, adanya pelarangan mudik ini di satu sisi mempersulit perusahaan bis resmi beroperasi, namun sisi lain justru menjadi peluang travel gelap beroperasi.

Buy The Service bus AKAP tidak hanya membantu PO sebagai entitas bisnis, namun juga pegawai (baca: masyarakat) di dalamnya mulai dari pekerja, kru, sampai tukang cuci bus sehingga kekecewaan mereka akan kebijakan pelarangan mudik setidaknya bisa sedikit berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com