Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Rumah Rakyat, Pemerintah Terbuka Terima Masukan Masyarakat

Kompas.com - 28/12/2020, 20:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah sangat terbuka menerima masukan dari berbagai pihak untuk menggerakkan kembali industri properti di Indonesia.

Menurutnya, industri properti selalu mendapatkan perhatian dari pemerintah karena kontribusinya yang besar dan dapat menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Pemerintah terbuka menerima masukan dari berbagai pihak guna menyediakan perumahan yang layak dan nyaman bagi masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) baik untuk sektor formal maupun sektor informal," kata Ma'ruf dalam diskusi bertajuk 'Mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui sektor perumahan' di Jakarta, Senin (27/12/2020).

Baca juga: Target Meleset, Program Sejuta Rumah Baru Mencapai 856.758 Unit

Ma'ruf menjelaskan, properti merupakan salah satu industri yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Terutama pada Kuartal III, saat perekonomian domestik tengah mengalami kontraksi mencapai minus 3,49 persen (year on year).

"Perumahan termasuk salah satu sektor yang mampu tumbuh positif berdasarkan data yang diumumkan BPS bulan Desember 2020," ucap Ma'ruf.

Properti atau perumahan termasuk dalam tujuh industri yang masih tumbuh positif secara tahunan, meskipun pertumbuhannya melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Keenam sektor lainnya adalah informasi dan komunikasi, pertanian, administrasi pemerintahan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan sektor pengadaan air.

"Sektor real estate berada di urutan ketujuh sebesar 1,98 persen. Tentunya hal ini menjadi berita yang cukup menggembirakan," katanya.

Pemerintah menyadari, masih banyak hal yang perlu dibenahi di sektor properti atau perumahan terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Dia mengaku, bersama Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kementerian ATR/BPN, dan Kementerian Dalam Negeri, telah dan terus membahas berbagai alternatif kebijakan yang dapat meningkatkan sektor properti.

"Kami beberapa waktu yang lalu membahas berbagai alternatif kebijakan guna meningkatkan keefektifan kebijakan perumahan dalam membangkitkan sektor properti di Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harvest City Rilis Kawasan Ruko Dua Lantai Baru, Dibanderol Mulai Rp 690 Juta

Harvest City Rilis Kawasan Ruko Dua Lantai Baru, Dibanderol Mulai Rp 690 Juta

Berita
Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Umum
Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com