Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Meleset, Program Sejuta Rumah Baru Mencapai 856.758 Unit

Kompas.com - 28/12/2020, 16:32 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan akibat pandemi-19 realisasi program satu juta rumah hingga akhir tahun anggaran 2020 dipastikan tidak akan mencapai target yang telah ditetapkan.

Menurutnya, hingga 14 Desember 2020, realisasi program satu juta rumah baru mencapai 856.758 unit.

Dari total jumlah rumah yang telah dibangun, sebanyak lebih dari 77 persennya disalurkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca juga: 14 Juta Orang Indonesia Belum Punya Rumah Layak Huni

"Khusus untuk tahun ini dikarenakan pada pandemi, terjadi penurunan pertumbuhan pada sektor perumahan di Indonesia. Sehingga realisasi program sejuta rumah tidak sesuai target capaian," kata Ma'ruf dalam diskusi bertajuk 'Mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui sektor perumahan' di Jakarta, Senin (27/12/2020).

Selain itu, akibat pandemi ini juga pertumbuhan sektor real estate pada Kuartal III-2020 jauh di bawah angka tahun 2019 yang mencapai 5,49 persen.

Hal ini ditandai pertumbuhan kredit dan kepemilikan rumah dan apartemen (KPR dan KPA) yang merosot 7,99 persen pada tahun 2019 menjadi hanya sebesar 2,05 persen.

Padahal, perumahan merupakan sektor strategis dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya, sektor perumahan berkontribusi terhadap produk domestik bruto atau PDB Indonesia sekitar 2,7 persen dan memiliki efek berantai.

"Kami berharap ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5 persen pada Tahun 2021. Salah satu sektor strategis yang diharapkan mampu mendukung target tersebut adalah perumahan yang mendapatkankan perhatian dalam program pemulihan ekonomi nasional," ucap Ma'ruf.

Dia menambahkan sektor perumahan juga memacu pertumbuhan terhadap lebih dari 175 industri lainnya dengan tingkat serapan tenaga kerja signifikan yakni 4,23 juta orang.

Sementara pengeluaran rumah tangga dari sektor ini juga dapat menambah peningkatan PDB sebesar antara 0,6 persen sampai 1,4 persen.

"Ini artinya setiap pembiayaan yang dilakukan pada sektor Perumahan memiliki dampak yang sangat besar bagi perekonomian," tuntas Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com