Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik dan Cantik, Kursi Daur Ulang dari Kain Sari

Kompas.com - 27/11/2020, 13:30 WIB
Hilda B Alexander

Editor

KOMPAS.com - Konsep desain kursi ottoman, dan bangku tinggi (stool) karya Meb Rure berikut ini sebenarnya sederhana.

Terbuat dari limbah bahan kain yang tidak terpakai, yakni kain sutra sari dan gulungan benang yang didaur ulang.

Meb Rure mengungkapkan, ketika pertama kali melihat gulungan pita sutra dan mendengar tentang kisah mereka, saya terpesona.

"Mereka bukan sampah, warna, teksturnya begitu hangat dan eksotis. Gulungan sutra ini adalah benda yang akan ingin Anda sentuh dan lihat di rumah," ujar Meb Rure.

Keseluruhan proses desain kursi-kursi unik yang terbuat dari "sari" Nepal dan kayu Oak Amerika ini memakan waktu hingga satu setengah tahun.

Begitu banyak prototipe sudah dibuat dengan menggunakan berbagai kombinasi material.

Baca juga: Mau Hemat Uang? Beli Kursi Lipat, Cantik Ditempatkan di Berbagai Ruang

Selain itu, percobaan ergonomis pun dilakukan hingga akhirnya Meb Rure mendapatkan desain final.

Kain-kain "sari" diisi busa-busa agar penggunanya merasa nyaman. Selain itu, kain-kain "sari" pun dibagi menjadi bulatan-bulatan berukuran kecil.

Untuk meminimalisasi jejak karbon dari proses pengiriman, kursi ini memiliki keunikan lain di samping materi kain sari.

Kursi-kursi tersebut dapat dibongkar-pasang dengan mudah. Bahkan bisa dibongkar-pasang hanya dengan satu tangan.

Meb Rure adalah desainer asal Istanbul dan lulus dari Departemen Desain Industrial Middle East Technical University.

Sejak 2012 lalu, Rure memimpin Meb Rure Design Studio. Berbagai penghargaan sudah dia terima, antara lain Kompetisi IMMIB Industrial Design pada 2011 dan 2013, dan penghargaan dari Italian Domus Academi dalam kompetisi "Fill the Future" pada 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com