JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen akan menghubungan dua provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Oleh karena itu, pembangunan jalan bebas hambatan ini membutuhkan lahan sangat luas untuk mencukupi total panjang 75,82 kilometer di sejumlah kabupaten, kecamatan, dan desa.
Di Provinsi Jawa Tengah sendiri, proyek ini bakal membutuhkan lahan yang berada di 62 desa yang tersebar di 13 kecamatan dan empat kabupaten.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Jawa Tengah Peni Rahayu mengungkapkan, trase Tol Yogyakarta-Bawen yang mencakup lahan di sejumlah lokasi mengalami revisi.
Hal ini menyusul pergeseran lokasi yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pergeseran lokasi ditempuh karena ada lokasi di trase usulan yang memiliki sumber mata air, hotel, dan desa-desa yang tidak ingin direlokasi.
Baca juga: Tak Ingin Memangkas Bukit, Basuki Perintahkan Bangun Terowongan Tol Yogyakarta-Bawen
"Insyaallah yang trase tadi sudah clear. Tinggal pelaksanaannya, kapan dilakukan penggeserannya, tinggal menunggu dokumen pengembalian dari badan usaha jalan tol (BUJT). Kami menunggu dokumen perbaikannya untuk disetujui Gubernur Jawa Tengah," tutur Peni.
Menanggapi hal ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan November dokumen trase sebagai dasar penentuan lokasi (penlok) akan selesai November ini.
"Mudah-mudahan November ini selesai, dan kami serahkan ke Gubernur agar bisa ditindaklanjuti,' ujar Basuki.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 28 Tahun 2017.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan