Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Delisting Saham oleh BEI, Waskita Beton Angkat Bicara

Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto mengungkapkan, suspensi perdagangan atas saham perseroan dikarenakan adanya default pembayaran kupon obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap II pada tanggal 28 Januari 2022.

Default pembayaran tersebut diakibatkan penetapan WSBP ke dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat dengan nomor perkara 497/Pdt.Sus./PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst pada 25 Januari 2022.

"Berdasarkan hasil putusan Majelis Hakim PN Jakarta, Selasa, 28 Juni 2022 menyatakan, status PKPU WSBP resmi telah berakhir," jelas Fandy dalam pernyataannya, Rabu (3/8/2022).

Dalam hasil voting para kreditur yang telah dilakukan pada 17 Juni 2022 dan 20 Juni 2022, sebesar 80,6 persen secara nilai utang.

Lalu, 88,9 persen secara headcount Kreditur Separatis, serta 92,8 persen secara nilai utang dan 96,4 persen secara headcount Kreditur Konkuren menyatakan setuju.

Sampai dengan saat ini WSBP tengah menunggu Putusan Perdamaian PKPU berkekuatan hukum tetap (inkracht).

Putusan perdamaian belum dapat inkracht dikarenakan terdapat permohonan kasasi oleh salah satu kreditur WSBP, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau Bank DKI.

Dalam hal ini, manajemen menghormati permohonan kasasi tersebut dan akan terus mengawal prosesnya.

"Manajemen berharap suspensi perdagangan atas saham WSBP dapat dicabut setelah adanya Putusan Perdamaian yang inkracht," lanjut Fandy.

Manajemen WSBP meyakini, dicabutnya suspensi akan memberikan manfaat bagi para pemegang saham.

Menurutnya, WSBP juga senantiasa berkomitmen untuk mengakselerasi pemulihan kinerja operasional dan keuangan Pasca-pandemi Covid-19 melalui strategi perbaikan.

Mulai dari fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Penyertaan Modal Negara (PMN), dan proyek pemerintah, mengefisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik.

Selanjutnya, merasionalisasi organisasi dan aset, mengoptimalisasi capital expenditure (capex), inovasi produk, dan ekspansi ke pasar ritel melalui e-commerce.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/08/03/115714921/soal-delisting-saham-oleh-bei-waskita-beton-angkat-bicara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke