Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sekitar 12.000 Penerima Sertifikat Tanah PTSL di Sumut Diduga Fiktif, Ini Jawaban BPN

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang saat Rapat Kerja Komisi II DPR RI dengan Kementerian ATR/BPN pada Kamis (02/06/2022).

Dia mendapat informasi bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melakukan kunjungan hampir ke seluruh Kantor Pertanahan (Kantah) di Sumut.

"Untuk audit implementasi atas program PTSL. BPKP menerima laporan (permasalahan) yang masuk," ujar Junimart dikutip dari siaran Youtube Komisi II DPR RI.

Contohnya di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, ada kurang lebih 12.000 sertifikat tanah diterima oleh orang yang tidak berhak alias fiktif.

"Itu fiktif dan orang-orangnya ada," tandasnya.

Sampai saat ini masyarakat yang betul-betul mendaftar yakni kurang lebih 12.000 orang tidak pernah menerima sertifikat tanah.

"Mereka sudah bolak-balik ke (Kantah) Deli Serdang dan Kota Medan, tapi tidak ada jawaban yang jelas," imbuhnya.

Untuk itu, Junimart meminta Kementerian ATR/BPN mencermati adanya dugaan penyimpangan pelaksanaan PTSL di Sumut.

"Pak Menteri ATR/Kepala BPN perlu mencermati ini. Karena kita perlu waspada bahwa oknum-oknum di bawah itu melakukan penyimpangan tanpa sepengetahuan pejabat terkait PTSL." pungkasnya.

Tanggapan Kementerian ATR/BPN

Inspektur Jenderal Kementerian ATR/BPN Sunraizal menepis adanya penerima sertifikat tanah PTSL yang fiktif di Sumut.

Menurut dia, terdapat perbedaan bahasa yang disampaikan Komisi II DPR RI dengan data yang dimiliki Kementerian ATR/BPN.

"Untuk data 12.000 sertifikat tanah itu memang belum dibagikan kepada masyarakat karena beberapa hal," ujarnya dalam konferensi pers virtual pada Jumat (03/06/2022).

Provinsi Sumut untuk PTSL tahun 2017-2021 mendapat target sebanyak 401.120. Sementara yang sudah diserahkan ke masyarakat sebanyak 366.466 sertifikat.

"Ada yang belum diserahkan sebanyak 12.985 sertifkat. Nah inilah yang kemarin kita beda bahasa (dengan Komisi II DPR RI)," kata Sunraizal.

Rinciannya, Kabupaten Deli Serdang 7.937 sertifikat, di Kabupaten Serdang Bedagai 3.442, di Kabupaten Humbang Hasundutan 1.291, Kabupaten Asahan 265, serta Kabupaten Nias 50.

Sunraizal menjelaskan, terdapat beberapa alasan belum diserahkannya sertifikat tanah PTSL ke masyarakat.

Mulai dari sebagian data alas hak yang menjadi sumber penerbitan sertifikat belum diserahkan oleh pemohon.

Kemudian pemiliknya berada di luar Kota Medan atau Kabupaten Deli Serdang, ada yang sertifikatnya sudah jadi dan tinggal membagikan tetapi pemiliknya tidak ada.

"Atau pemohon keberatan membayar BPHTB, keberatan mengikuti PTSL, dan ada juga beberapa yang dinyatakan tumpang tindih dengan kawasan hutan," jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya akan melihat lagi permasalahan yang ada di Provinsi Sumut. Kalaupun ada penerima yang fiktif tentu akan dikembalikan ke kas negara.

"Kalau ini disengaja, kami akan melakukan investagasi dan kami kenakan hukuman disiplin kepada pihak internal BPN yang bersangkutan. Namun jika penyebabnya dari pihak luar, kami tidak bisa beri sanksi," tukas Sunraizal.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/06/03/140638221/sekitar-12000-penerima-sertifikat-tanah-ptsl-di-sumut-diduga-fiktif-ini

Terkini Lainnya

Tak Ada yang Sempurna, Ini Kekurangan Tinggal di Penthouse

Tak Ada yang Sempurna, Ini Kekurangan Tinggal di Penthouse

Apartemen
Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

Berita
Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Apartemen
Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke