Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Resep Jepang Percepat Bayar Utang hingga Beri Diskon Tarif Tol

Mereka mengeklaim bisa mempercepat pelunasan utang hingga memberi diskon tarif bagi pengguna jalan tol.

Hal ini seperti diungkapkan Director Planning Division Road Bureau Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang, Takumi Yamamoto dalam webinar Indonesia’s Toll Road Infrastructure Competitiveness In Global Prespective, Rabu (8/12/2021).

Dia mengatakan, Jepang menerapkan privatisasi jalan tol pada Oktober 2005. Tujuannya untuk menjamin pembayaran kembali 40 triliun Yen atau sekitar Rp 5.048 triliun selama 45 tahun.

Kemudian, mengembangkan aspek penting jalan tol dengan beban minimum pada publik, sambil menghormati inisiatif individu dari perusahaan jalan tol.

Jepang juga menawarkan tarif tol yang beragam dan fleksibel serta menyediakan layanan dengan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan swasta atau badan usaha jalan tol (BUJT).

Sehingga, Japan Highway Public Corporation (JPHC) melakukan privatisasi kepada BUJT dan instansi Japan Expressway Holding and Debt Repayment Agency (JEHDRA).

BUJT-lah yang bertanggung jawab untuk membangun atau mengoperasikan jalan tol dan mengumpulkan pendapatannya.

Sementara JEHDRA bertanggung jawab mengendalikan dan mengelola aset jalan tol berikut pembayaran utangnya.

"Pencapaian privatisasi ini meliputi, stabilitas pelunasan utang, penerapan Electronic Toll Collection (ETC) dan variabel tol lainnya, seperti SA/PA (Service/Parkir Areas), serta aktivitas bisnis luar negeri," papar Takumi Yamamoto.

Pelunasan Utang Stabil

Pelunasan utang terus dilakukan setelah privatisasi. Jumlah utang sekarang berkurang sekitar 30 persen. 

Pada saat privatisasi, utang dengan bunga sebesar 30 triliun Yen atau sekitar Rp 3.787 triliun.

"Kecepatan pembayaran lebih tinggi dari yang diharapkan," tandasnya.

Penerapan ETC dan Variabel Tol

Penggunaan Intelligent Transport System (ITS) terus berkembang secara konsisten dengan tersebarnya sistem ETC dan Vehicle Information and Communication System (VICS).

Di Jepang, ETC dimulai pada Maret 2001. Saat ini, pengguna ETC mencapai lebih dari 90 persen dari semua kendaraan di jalan tol.

Dalam variabel tol, Jepang menerapkan diskon tarif. Misalnya saat akhir pekan dan hari libur ada diskon 30 persen pada malam hari mulai pukul 20.00-06.00 waktu setempat, khusus mobil berukuran standar dan lebih kecil.

Untuk mobil berukuran medium dan besar pada hari biasa mendapatkan diskon 50 persen saat pagi mulai pukul 06.00-09.00 dan sore mulai pukul 17.00-20.00 waktu setempat.

Kemudian saat malam mulai pukul 00.00-04.00 waktu setempat mendapat diskon 30 persen.

Diskon juga berlaku bagi pengguna jalan tol di area metropolitan. Contohnya biaya tol via Third Ring senilai 5.050 Yen memperoleh diskon 20 persen menjadi 3.930 Yen.

Privatisasi perusahaan jalan tol telah memungkinkan untuk diberlakukannya diskon terkait dengan proyek pariwisata.

Pengunjung asing ke Jepang yang menggunakan mobil sewaan dapat berkendara dengan bebas di dalam area wisata dengan tarif tol tetap. Dengan catatan, hanya untuk kendaraan ETC.

Mengoptimalkan Pelayanan di Service/Parking Area (SA/PA)

Menjalinkan koneksi yang kuat dengan komunitas produk lokal, terdapat layanan pramutamu perjalanan, penginapan, ruang anak, hingga tempat lari anjing.

Aktivitas Bisnis Luar Negeri

Mengurangi kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL), ketersediaan kendaraan pemadam kebakaran, serta berpartisipasi dalam proyek jalan tol di luar Jepang, termasuk di Indonesia. Salah satunya bersama PT Margautama Nusantara.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/12/08/220000221/ini-resep-jepang-percepat-bayar-utang-hingga-beri-diskon-tarif-tol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke