Simak, Progres Pembangunan Bandara Baru Kediri

Bandara Internasional Dhoho merupakan proyek strategis nasional (PSN) bandara pertama yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomerves) Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi PT Gudang Garam Tbk yang telah berinvestasi demi pembangunan bandara baru yang terletak di selatan Jawa Timur tersebut. 

Pembangunan bandara baru Kediri diharapkan menjadi pintu gerbang perekonomian, penunjang kegiatan pariwisata dan perdagangan, serta simpul dalam jaringan transportasi di Jawa Timur. 

"Saya pikir, pembangunan bandara ini akan punya dampak yang besar di selatan Jawa Timur, mulai dari Trenggalek, Pacitan, sampai Banyuwangi. Akan banyak pengaruh, jadi tidak perlu lewat Surabaya lagi," kata Luhut dalam keterangannya, Rabu (01/12/2021). 

Sebagai bagian dari PSN, pengerjaan proyek Bandara Internasional Dhoho harus dapat menjadi perhatian para pemangku kepentingan agar konstruksinya bisa diselesaikan sesuai target yaitu pada tahun 2023. 

"Kalau sudah bicara PSN, siapapun tidak boleh menghalangi karena ini untuk kepentingan orang banyak. Saya pikir itu penting karena akan menciptakan lapangan kerja, perputaran ekonomi sehingga pemerintah sangat mendukung," tuturnya. 

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Sofyah A Djalil menambahkan, kementeriannya akan turut serta membantu proses pembebasan lahan guna mempercepat pembangunan tersebut. 

Sofyan meminta Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kediri untuk menyelesaikan pengadaan tanah ini secepat mungkin.

"Saya pikir apa yang dilakukan Gudang Garam ini luar biasa. Ini bagian selatan Jawa Timur, masih banyak sekali kelemahan infrastruktur. Berikutnya ini ialah bagian dari payback, membayar kembali kepada daerah di mana Gudang Garam telah dibesarkan oleh daerah ini," lanjutnya. 

Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata Taswin Siddharta menjelaskan progres pekerjaan Bandara Internasional Dhoho saat ini sudah mencapai 80 persen dari pekerjaan sisi udara.

Sementara itu, pekerjaan darat juga sudah mulai dikerjakan dengan target penyelesaian akhir 2022.

Sebagai instrumen penting pendukung operasional bandara Kediri, juga akan dibangun akses sepanjang 7,2 kilometer sebagai bagian dari Jalan Tol Kediri-Tulungagung yang memiliki panjang 37 kilometer dengan total panjang sekitar 43 kilometer.

"Diharapkan akses pendukung bisa selesai bersamaan dengan operasionalnya bandara Kediri," ucap Istata.