Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Rincian Progres Pengembangan Empat Fasilitas TOD MRT Jakarta

Kelima kawasan TOD tersebut yaitu Kawasan TOD Fatmawati, TOD Dukuh Atas, TOD Kawasan Lebak Bulus, TOD Istora Senayan, dan TOD Kawasan Blok-M.

Plt Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan hingga saat ini MRT Jakarta tengah menggarap empat proyek pengerjaan yang menjadi bagian dari pengembangan kelima Kawasan TOD tersebut.

Pertama yaitu Transport Hub Dukuh Atas yang tengah memasuki tahap finalisasi desain.

Konstruksi proyek tersebut akan dimulai pada 22 Oktober 2021 yang sekaligus akan ditandai dengan peletakan batu pertama (grounbreaking).

"Transport Hub Dukuh Atas ditargetkan beroperasi pada 2023," ungkap Ahmad.

Kedua, pengembangan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Dukuh Atas.

Saat ini perkembangannya sedang dalam proses pengajuan rekomendasi teknis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Pelaksana proyek ini dilakukan oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

Ketiga, pengembangan Transit Plaza, Hub, dan Skybridge Poins Lebak Bulus dengan pelaksana proyek PT Inti Menara Jaya. Pengembangan ini ditargetkan rampung pada tahun 2022.

Pengembangan ini meliputi skybridge sepanjang 245 meter, hub seperti lift, eskalator, tangga, bicycle parking seluas 204 meter persegi dan terakhir pengembangan transit plaza seluas 2 hektar.

Keempat, pengembangan Kawasan TOD Blok M-Sisingamangaraja. Proyek ini meliputi revitalisasi  Taman Martha Tahahu dan Plaza Transit Mahakam.

Sebagai pelaksana proyek adalah PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ).

TOD merupakan kawasan kota yang didesain untuk mengintegrasikan transportasi publik dengan kegiatan masyarakat, bangunan, dan ruang publik (public space).

Prinsip pengembangan TOD yakni, terdapat kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor, penataan parkir, dan memiliki jaringan jalur pejalan kaki atau memiliki aksesibilitas tinggi.

Kemudian, kawasan dengan rute pendek bagi pejalan kaki (walkability) dan tata bangunan dalam mewujudkan kenyamanan bagi moda transportasi tidak bermotor dan pejalan kaki.

Sementara itu, terdapat tiga kawasan tipologi TOD yakni, TOD Kota, TOD Subkota, dan TOD Lingkungan.

TOD Kota berfungsi sebagai pusat ekonomi fungsi primer dengan pelayanan berskala regional dan merupakan kawasan dengan fungsi campuran yang sangat tinggi. Berbeda dengan TOD Kota,

TOD Subkota berfungsi sebagai pusat ekonomi fungsi sekunder dengan pelayanan berskala kota atau bagian kota. Kawasan TOD Subkota ini berfungsi campuran dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Sementara itu, kawasan TOD Lingkungan berfungsi sebagai pusat ekonomi lokal dengan pelayanan berskala lingkungan.

TOD jenis ini merupakan kawasan dengan fungsi campuran dengan intensitas sedang.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/08/13/180000121/ini-rincian-progres-pengembangan-empat-fasilitas-tod-mrt-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke